RESPON ORANG MADURA TERHADAP SISTEM PELAYANAN KESEHATAN MODERN: Kasus Puskesmas Pembantu di Desa Gulbung Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang-Madura

Interrvensi sistem medis modem di pedesaan di Indonesia digcrakkan melalui puskesmas, pueksemas pembantu maupun pos-pos kesehatan. Dalam prosesnya intervensi ini tidak berjalan mulus karena berbagai kendala sosial budaya, Kendala ini pada mulanya diabaikan karena kcsalahan asumsi praktisi medis mode...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Bambang Budiono, Drs., MS.
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA 1997
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/43870/1/gdlhub-gdl-res-2014-budionobam-35438-2.-ringk-n.pdf
http://repository.unair.ac.id/43870/13/43870.pdf
http://repository.unair.ac.id/43870/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Interrvensi sistem medis modem di pedesaan di Indonesia digcrakkan melalui puskesmas, pueksemas pembantu maupun pos-pos kesehatan. Dalam prosesnya intervensi ini tidak berjalan mulus karena berbagai kendala sosial budaya, Kendala ini pada mulanya diabaikan karena kcsalahan asumsi praktisi medis modern mengenai keberadaan sistem medis rradisional. Baru sesudah para ahli ilmu sosial banyak dilibatkan dalam kegiatan ini, peranan sistem medis tradisional lebih mendapat perhatian. Oleh karena itu pemahaman yang kemudian berkembang adalah bahwa masuknya sistcrn medis modern di pedesaan tidak meniadakan sistem medis tradisional setempat, akan tetapi kerapkali keduanya hidup berdampingan. Untuk sampai pada tahap di mana sistern medis modem ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, ada suatu proses tanggapan (respons) dari masyarakat setempat itu. Respons yang dilakukan oleh masyarakat setempat bisa tampil dalam suatu kontinuum penolakan sampai penerirnaan dalam wujud ikut serta memanfaatkan sarana dan prasarana sistem medis modem -dan di alas Jandasan konsepsi budaya mereka tentang sehat-sakit, sebab-sebab penyakit, dan tata cara pengiobatannya. Pada orang Madura yang ada di desa Gulbung kecamatan Torjun -Sampang-Madura, di mana penelitian ini dilakukan, konsepsi sehat sakit mereka memungkinkan munculnya klasitikasi penyakit atas dasar sebab-sebab personalistik maupun naturalistik. Konsepsi ini, pada kenyataannya bukan hanya berkembang dan dipercaya oleh penduduk Gulbung pada umumnya, maupun praktisi medis tradisional (prametra) di sana, akan tetapi temyata menjadi bagian dari konsepsi budaya paramedis yang bertugas di puskesmas pembantu di desa Gulbung. Kesarnaan konsepsi ini merupakan pintu masuk bagi terjadinya interaksi antar petugas puskesmas pembantu dengan kyai-dukon, kyai ulama, dukon baji maupun dengan warga desa Gulbung .