GERAKAN SOSIAL PERTUNI SURABAYA MEMPERJUANGKAN HAK TUNA NETRA SEBAGAI WARGA NEGARA

Fokus studi ini menjelaskan tentang strategi yang dilakukan PERTUNI Surabaya sebagai bentuk gerakan sosial dalam memperjuangkan hak dan mengungkap mengenai because motive dan in-order to motive PERTUNI memperjuangkan hak mereka sebagai warga negara. Adanya PERTUNI sebagai wadah perjuangan para t...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Efi Asmi Suryani, 071414753016
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/45728/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/45728/2/TSO.19-16%20Sur%20g.pdf
http://repository.unair.ac.id/45728/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Fokus studi ini menjelaskan tentang strategi yang dilakukan PERTUNI Surabaya sebagai bentuk gerakan sosial dalam memperjuangkan hak dan mengungkap mengenai because motive dan in-order to motive PERTUNI memperjuangkan hak mereka sebagai warga negara. Adanya PERTUNI sebagai wadah perjuangan para tuna netra dapat menjadi penjelasan bahwa stigma negatif yang ditujukan untuk tuna netra dengan sendirinya dapat terbantahkan dan perlu dihapuskan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menggunakan teori gerakan sosial Charles Tilly untuk menjelaskan strategi yang dilakukan PERTUNI dalam upaya memperjuangkan hak dan teori fenomenologi Alfred Schutz yang menjelaskan bahwa individu atau kelompok melakukan tindakan secara praktis atas dasar sebab (because motive) dan tujuan (in order to motive). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya praktikpraktik diskriminasi yang dialami oleh para tuna dalam mengakses pendidikan, pekerjaan, maupun lingkungan fisik yang pada akhrinya membuat PERTUNI Surabaya melakukan perjuangan. Tujuan dilakukannya gerakan yakni agar tuna netra memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses segala aspek kehidupan. Strategi yang digunakan untuk melawan praktik diskriminasi sekaligus sebagai upaya pencapaian hak dilakukan melalui advokasi baik dalam bentuk mediasi, action plan, maupun parade tongkat putih.