ANALISIS FAKTOR PENDORONG PELAKSANAAN STANDARPROSEDUR OPERASIONAL(SPO)DALAM PEMBERIAN OBAT OLEH PERAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) (Studi Dilakukan di Rumah Sakit Universitas Airlangga)

Medication errordi ICU Rumah Sakit Universitas Airlangga mengalami peningkatan sebesar 32% selama tahun 2014-2015. Medication error disebabkan oleh faktor langsung dan faktor tidak langsung. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisisfaktor pendorong pelaksanaanStandar Prosedur Operasional (SPO)dala...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RIA ASTI SEPTIANTI, 101211131223
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/45875/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/45875/2/FKM.%20273-16%20Sep%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/45875/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Medication errordi ICU Rumah Sakit Universitas Airlangga mengalami peningkatan sebesar 32% selama tahun 2014-2015. Medication error disebabkan oleh faktor langsung dan faktor tidak langsung. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisisfaktor pendorong pelaksanaanStandar Prosedur Operasional (SPO)dalam pemberian obat oleh perawat yang bertugas di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Universitas Airlangga. Penelitian bersifat deskriptifdengan desain studi yang digunakan adalah desain studi cross sectional. Wawancara dilaksanakan pada 22 perawat ICU, kepala ruangan ICU, dan salah satu anggota tim penyusun SPO dalam pemberian obat. Subjek ditarik dari populasi dengan cara total sampling. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang variabel-variabel yang diteliti. Variabel penelitian meliputi pemahaman perawat ICU tentang jenis, isi, dan fungsi SPO dalam pemberian obat, pengawasan oleh rumah sakit terhadap pelaksanaan SPO dalam pemberian obat, penilaian perawat ICU tentang proses penyusunan, sosialisasi, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi SPO dalam pemberian obat. Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek, diperoleh hasil bahwa persentase perawat ICU yang tidak mengetahui dan tidak paham tentang jenis SPO dalam pemberian obat lebih besar daripada persentase perawat ICU yang mengetahui dan memahami tentang jenis SPO dalam pemberian obat, persentase perawat ICU yang memahami tentang isi dan fungsi SPO dalam pemberian obat sama dengan persentase perawat yang tidak memahami isi dan fungsi SPO dalam pemberian obat, pengawasan yang dilakukan rumah sakit terhadap pelaksanaan SPO dalam pemberian obat adalah baik, serta tidak semua perawat menilai bahwa proses penyusunan, sosialisasi, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi SPO dalam pemberian obat adalah baik. Kesimpulan yang dapat ditarik persentase perawat ICU yang tidak mengetahui dan tidak paham tentang jenis SPO dalam pemberian obat lebih besar daripada persentase perawat ICU yang mengetahui dan memahami tentang jenis SPO dalam pemberian obat, persentase perawat ICU yang memahami tentang isi dan fungsi SPO dalam pemberian obat sama dengan persentase perawat yang tidak memahami isi dan fungsi SPO dalam pemberian obat, pengawasan yang dilakukan rumah sakit terhadap pelaksanaan SPO dalam pemberian obat adalah baik, serta tidak semua perawat menilai bahwa proses penyusunan, sosialisasi, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi SPO dalam pemberian obat adalah baik.