PENGARUH INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH DAN BESARAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP DERAJAT KEMAMPUAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO

ABSTRAKSI Ciri utama yang menunjukkan suatu daerah otonom mampu berotonomi adalah terletak pada kemampuan keuangan daerah. Artinya, daerah otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri, mengdola dan menggunakan keuangan sendiri untuk membiayai penyelen...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: M.ZiaulHaq, 070016368
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2004
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/45917/7/AN%2006-05%20Haq%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/45917/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:ABSTRAKSI Ciri utama yang menunjukkan suatu daerah otonom mampu berotonomi adalah terletak pada kemampuan keuangan daerah. Artinya, daerah otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri, mengdola dan menggunakan keuangan sendiri untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, serta ketergantungan p-..da bantuan pusat harus seminimal mungkin. Dengan diberlakukannya. UU No.25 Tahun 1999 mengenai Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang menegaskan pembagian hasH yang lebih besar dari sumberdaya alam kepada daerah penghasil di tingkat Propinsi maupun Kabupaten atau Kota memb\.!ri kesempatan kepada daerah untuk membuka sumber-swnber penerimaan daerah berupa PAD yang mencakup hasil pajak daerah, hasi! fCtribusi daerah, hasi! perusahaan mihk daerah, hasil pengelo1aan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan, serta lain-lain pendapatan yang sah. Dengan semakin besarnya kewenangan Jaerah terebut, maka optimalisasi sumber-sumber PAD perlu dilakukan untuk menifigkatkan kemampuan keuangan daerah. Salah satu alternatifnya adalah melalui intensifikasi pemungutan Retribusi Daerah untuk meningkatkan penerimaan daerah,' karena dalam struktur PAD sektor retribusi menyumbang proporsi yang cukup tinggi. Sektor lain yang mempunyai proporsiyang tinggi terhadap penerimaan daerah adalah Dana Alokasi Dmum (DAD) yang ditujukan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar daerah dengan memperhatikan pote-nsi daerah, luas daerah, keadaan geografi, jumlah penduduk dan tingkat pendapatan masyarakat daerah. . Pada penjelasan yang ada menerangkan bahwa intensifkasi pemungutan Retribusi Daerah dan besaran DAD merupakan variabel yang mempunyai arti besar dalam mempengaruhi de raj at kemampuan keuangan daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaj i dan menganaiisa seberapa besar pengaruh X 1 dan X2 terhadap Y. Lokasi penelitian ini adalah di Dinas Pendapatall Daerah dan Bagian Keuangan Sekretaris Kabupaten Bojonegoro dengar. penimbangan bahwa kedua institusi iniIah yang berwenang dalam hal pengelolaan keuangan daerah. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, sam pel ditarik secara universal dari kedua institusi tersebut. Selanjutnya teknik analisa yang digunakan umuk llIenguji hubungan antara kedua variabel bebas (intensitikasi pemungutan Retribusi daerah dan be saran DAD) terhadap derajat kemampuan keuangan daerah adalah teknik analisa regresi ganda dan korelasi parsiaL Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan kedua uji statistik yang telah disebutkan sebelumnya, dimana dalam penghitungannya dibantu dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solulions) vers! 12.0.