PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta (Lour) Burk) PADA UMUR YANG BERBEDA TERHADAP BERAT DAN GAMBARAN HISTOLOGI TESTIS MENCIT JANTAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak umbi gembili (Dioscorea escu/enta (Lour) Burl<) secara oral terhadap berat dan gambaran histologi testis mencit. Penelitian ini menggunakan 24 ekor rnencit jantan yang berumur 21 hari (belum dewasa ketamin) dengan berat badan s...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
2000
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/45972/7/KK%20KH%2037-01%20MAR%20P.pdf http://repository.unair.ac.id/45972/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak umbi gembili (Dioscorea escu/enta (Lour) Burl<) secara oral terhadap berat dan gambaran histologi testis mencit.
Penelitian ini menggunakan 24 ekor rnencit jantan yang berumur 21 hari (belum dewasa ketamin) dengan berat badan sekitar 18-20 gram. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat kelompok pertakuan dan enam ulangan. Data dianalisis dengan menggunakan Analisa Varians (ANAVA) yang dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil. Empat kelompok pertakuan tersebut adalah: pemberian air PDAM secara ad libitum sebagai Kontrol (K), ekstrak umbi gembili dengan dosis 3,3 mg/g BB yang disuspensikan ke dalam 0,2 mt akuades diberikan secs,a oral dengan menggunakan sonde pada umur 21 han sampai umur 35 han (belum dewasa kelamin) sebagai kelompok Pertakuan 1, umur 35 hari sampai 70 hari (umur dewasa kelamin) sebagai ketompok Pertakuan 2, dan umur 21 hari sampai umur 70 han sebsgai kelompok Pertakuan 3.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembenan ekstrak umbi gembili pada mencit jantan tidak mempengaruhi berat testis (p>O,OS), tetapi secara nyata (p<0,01) menurunkan jumlah sel spermatogonia, spermatosit primer, spermatid, dan spermatozoa pada kelompok Pertakuan 2 dan kelompok Pertakuan 3 bita dibandingkan dengan kelompok Kontrol dan kelompok Pertakuan 1. Kelompok Kontrol dengan kelompok Pertakuan 1 dan kelompok Pertakuan 2 dengan kelompok Pertakuan 3 masing-masing tidak berbeda nyata. |
---|