PENGARUH UNEXPECTED DIVIDEND CHANGES TERHADAP PERUBAHAN BETA PADA PERUSAHAAN - PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 1994-1997

Hal yang mendorong investor kembali membeli saham adalah adanya keuntungan dari capital gain atau dividen. perusahaan umumnya selalu berusaha dapat membagikan dividen pada periode waktu tertentu misalnya 6 bulan. pembagian dividen harus didahului dengan pengumuman dividen. pengumuman dividen yang be...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: YENNY IKA YUNITA, 049711826/E
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2002
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/46098/7/B%2054-03%20YUN%20P.pdf
http://repository.unair.ac.id/46098/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Hal yang mendorong investor kembali membeli saham adalah adanya keuntungan dari capital gain atau dividen. perusahaan umumnya selalu berusaha dapat membagikan dividen pada periode waktu tertentu misalnya 6 bulan. pembagian dividen harus didahului dengan pengumuman dividen. pengumuman dividen yang berubah-ubah menunjukkan resiko yang harus dihadapi investor karena besar kecilnya tingkat pendapatan yang akan diperoleh dari capital gain dan dividen berpengaruh terhadap besar kecilnya risiko yang dihadapi investor. dalam dunia keuangan risiko ini dilambangkan sebagai beta. Hubungan antara beta dengan pengumuman dividen telah diteliti sebelumnya oleh Carolyn Caroll dan R. Stephen Scars dalam jurnalnya yang diterbitkan The Finance Review yang berjudul "Dividen Announcement and Change in Beta". untuk itu dalam skripsi ini akan diteliti apakah di Indonesia unexpected dividend changes mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan beta. hasil penelitian menunjukkan rata-rata pre-beta untuk S+ adalah sebesar 0.03255 dimana nilai ini lebih tinggi dari post-beta yaitu 0.02227. Namun standar deviasi pre0beta lebih kecil daripada post-beta. Meskipun rata-rata post-beta lebih rendah namun standar deviasinya lebih tinggi yang berarti naik turunnya nilai post-beta tersebut cukup variatif dibandingkan pre-beta.