PEMODELAN REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNMET NEED KELUARGA BERENCANA DI JAWA TIMUR

Salah satu analisis statistika di bidang kesehatan yang sering digunakan adalah analisis regresi logistik. Analisis ini dapat digunakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan seperti unmet need KB yang meningkatkan risiko terjadinya kematian ibu dan kematian bayi. Penelitian ini...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MUTIARA MEI ARIYANTI, 101211132092
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/46102/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/46102/2/FKM.%20306-16%20Ari%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/46102/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Salah satu analisis statistika di bidang kesehatan yang sering digunakan adalah analisis regresi logistik. Analisis ini dapat digunakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan seperti unmet need KB yang meningkatkan risiko terjadinya kematian ibu dan kematian bayi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi unmet need KB di Jawa Timur tahun 2014. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan cross sectional. Data yang dianalisis merupakan data sekunder yang didapatkan dari hasil mini survei yang dilakukan oleh BKKBN. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah umur ibu, umur kawin pertama, umur hamil pertama, umur melahirkan pertama, tingkat pendidikan ibu, jumlah anak masih hidup, daerah tempat tinggal, dukungan suami/keluarga, persepsi religius/budaya dan riwayat penggunaan alat kontrasepsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi unmet need KB di Jawa Timur Tahun 2014 adalah umur ibu (p = 0,000; OR = 1,101), tingkat pendidikan ibu (p = 0,009; OR = 0,495), jumlah anak masih hidup (p = 0,040; OR = 1,443), persepsi religius/budaya (p = 0,000; OR = 125,0) dan riwayat penggunaan alat kontrasepsi (p = 0,000; OR = 6,993). Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa faktor yang memiliki risiko paling tinggi untuk mengakibatkan unmet need KB adalah persepsi religius/budaya. Pendekatan kapada masyarakat melalui tokoh masyarakat dan tokoh agama mengenai alat kontrasepsi dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah unmet need KB.