STUDI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 DALAM MEREVITALISASI PASAR WLINGI KABUPATEN BLITAR
Perkembangan budaya masyarakat terhadap pasar tradisional mulai bergeser dan beralih ke pasar modern sehingga pasar tradisional terdesak terhadap persaingan tersebut. Kabupaten Blitar mempunyai 13 pasar tradisional, yang mempunyai andil pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). Maka pemerintah berupaya...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/46311/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/46311/13/AJENG%20PUTRI%20NUR%20ISLAMI-071211333068-SKRIPSI.pdf http://repository.unair.ac.id/46311/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Perkembangan budaya masyarakat terhadap pasar tradisional mulai bergeser dan
beralih ke pasar modern sehingga pasar tradisional terdesak terhadap persaingan tersebut.
Kabupaten Blitar mempunyai 13 pasar tradisional, yang mempunyai andil pada
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Maka pemerintah berupaya untuk mempertahankan pasar
tradisional dengan melalui program yang dicanangkan oleh Kementrian Perdagangan
yakni revitalisasi pasar tradisional. Revitalisasi pasar tradisional diharapkan agar mampu
meningkatkan daya saing pasar tradisional dengan tetap mempertahankan kekhasan
maupun keunggulan yang dimiliki pasar tradisional. Tujuan penelitian untuk mengetahui
bagaimana pelaksanaan dan faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan program
revitalisasi pasar tradisional di Pasar Wlingi Kabupaten Blitar. Secara garis besar
pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional khususnya Pasar Wlingi sudah berjalan
dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari faktor pendukung yang menjadi indikator
keberhasilan pelaksaan program revitaliasi Pasar Wlingi yang pertama, membahas
Content of policy yang ingin dijelaskan adalah bahwa perubahan yang diinginkan oleh
pemerintah dalam merevitalisasi pasar tersebut untuk mewujudkan sinergi yang saling
kuat antara pasar tradisional dengan pasar modern, standar dan sasaran dari program
revitalisasi pasar Wlingi sudah cukup baik. Kedua, Context of Implementation dalam
pelaksanaannya, program ini juga tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya dukungan dari
berbagai pihak, lingkungkan dan juga aktor yang terlibat seperti Dinas Perindustrian dan
Perdaganagan, Kantor Pengelola Pasar Wlingi, Pedagang, Masyarakat/Pembeli. Maka
Program revitalisasi pada Pasar Wlingi akan berjalan sesuai dengan kebijakan yang ada.
Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yakni
dengan mendeskripsikan proses implementasi kebijakan serta permasalahan yang ada di
konteks implementasi tersebut. Adapun implementasi Perda tentang penataan, pembinaan
pasar tradisional dan toko modern ini telah berjalan dengan baik walaupun masih terdapat
kelemahan yang harus diperbaiki guna untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan
bersama |
---|