POTENSI INfUSA RIMPANG TEMUlAWAK (Curcuma xanthorrh.zae Roxb) DALAM MELINDUNGI HAn DARI ZAT HEPATOTOKSIK DITINJAU DARI KADAR SGOT DAN SGPT MENCIT (Mus musculus) JANTAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rim pang temulawak sebagai obat tradisional dalam melindungi hati dari kerusakan akibat penggunaan parasetamol. Sebagai hewan percobaan digunakan 24 ekor mendt jantan berumur tiga bulan dengan berat badan rata-rata 30 g. Rancangan percoba...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HENDRAGUNAWAN, 069512178
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2000
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/46373/7/KK%20KH%2045-02%20GUN%20P.pdf
http://repository.unair.ac.id/46373/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian rim pang temulawak sebagai obat tradisional dalam melindungi hati dari kerusakan akibat penggunaan parasetamol. Sebagai hewan percobaan digunakan 24 ekor mendt jantan berumur tiga bulan dengan berat badan rata-rata 30 g. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terbagi menjadi empat kelompok perlakuan dengan enam ulangan. Perlakuan berupa pemberian infusa temulawak dengan bermacam-macam konsentrasi selama 6 hari berturut-turut, yaitu : 0% (PO), 5% (PI), 10% (P2) dan 20% (P3). Pada hari ke 4 -6 semua mencit diberi parasetamoI dengan dosis 1,09 glkg BBlhari. Pengambilan darah dilakukan satu hari setelah pemberian parasetamol yang terakhir (han ke tujuh). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rimpang temulawak sebagai obat tradisional, temyata mengakibatkan perbedaan kadar SGOT dan SGPT yang sangat nyata (P < 0,01) antara kelompok mencit yang diben rimpang temulawak (PI, P2 dan P3) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tanpa diberi rimpang temulawak (PO), Dari hasH uji BNT 5% temyata pemberian infusa rimpang temulawak dengan konsentrasi 20% menyebabkan penurunan yang paling tinggi terhadap kadar SGOT dan SGPT yang tidak berbeda nyata dengan' infusa 10%.