FAKTOR-FAKTOR PENDORONG AMBRIKA SERIKAT MENGEMBANGKAN KERJASAMA THEATER MISSILE DEFENSE DENGAN TAIWAN PADA SAAT TENGAH DILAKUKANNYA USAHA REUNIFIKASI REPUBLIK RAKYAT CINA -TAIWAN

Serangkaian latihan militer dan peluncuran peluru kendali yang dilakukan oleh People's Liberation Army berkaitan dengan diadakannya Pemilihan Presiden di Taiwan pada bulan Maret 1996 telah memunculkan ketegangan di Selat Taiwan dan kawasan Asia Timur pada umumnya. Untuk menghadapi ancaman milit...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: R. ADI BUDIKRISWANTO, 079615027
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2002
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/46516/7/HI%2016-02%20Bud%20f.pdf
http://repository.unair.ac.id/46516/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Serangkaian latihan militer dan peluncuran peluru kendali yang dilakukan oleh People's Liberation Army berkaitan dengan diadakannya Pemilihan Presiden di Taiwan pada bulan Maret 1996 telah memunculkan ketegangan di Selat Taiwan dan kawasan Asia Timur pada umumnya. Untuk menghadapi ancaman militer Republik Rakyat Cina (RRC) ini, Amerika Serikat (AS) sebagai negara sekutu Taiwan, memberikan kesempatan kepada Taiwan untuk dapat terlibat dalam kerjasama Theater Missile Defense (TMD), suatu kerjasama pertahanan yang dikembangkan oleh AS bersama negara sekutunya di kawasan. Payung kerjasama TMD ini merupakan sarana efektif bagi Taiwan untuk memperkuat posisinya berkaitan dengan penolakannya terhadap reunifIkasi Cina yang diinginkan oleh pemerintahan RRC. AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, akan tetapi AS terikat oleh Taiwan Relations Act yang isinya adalah AS akan memberikan bantuan persenjataan dan militer sejauh yang dibutuhkan oleh pemerintahan Taiwan. Sebaliknya, AS mengakui kedaulatan RRC, dan keduanya menyepakati U.S.-PRC Joint Communique, yang isinya adalah bahwa AS akan mengurangi secara bertahap penjuaIan senjata dan bantuan militemya ke Taiwan. Munculnya kebijakan AS mengembangkan kerjasama TMD dengan Taiwan menimbulkan pertanyaan, "Faktor apa yang mendorong AS untuk lebih mengembangkan kerjasama TMD, mengingat pada saat ini tengah dilakukan usaha reunifIkasi antara RRC dengan Taiwan?"Pertanyaan ini kemudian dikaji dengan menggunakan teori persepsi, teori deterens, teori strategis, konsep kepentingan nasional, dan konsep dilema sekuriti. Unit analisisnya adalah kerjasama TMD antara AS dengan Taiwan, sedangkan unit eksplanasinya adalah faktor-faktor yang mendorong AS mengembangkan kerjasama TMD tersebut. Tingkat analisis yang digunakan adalah negara-bangsa dan sistem intemasional. Ruang lingkup penelitian antara tahun 1990-2000. Data diperoleh melalui studi pustaka, dan selanjutnya dilakukan pengujian terhadap data tersebut dengan menggunakan serangkaian teori dan konsep.