MODELING SEBAGAI TEKNIK MELATIH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA ANAK DENGAN CEREBRAL PALSY KLASIFIKASI SPASTIC QUADRIPLEGIA DAN HIPOTONIA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan metode modeling dalam melatih komunikasi interpersonal pada anak Cerebral Palsy Klasifikasi Spastic Quadriplegia dan Hipotonia. Lebih spesifik lagi, komunikasi interpersonal yang akan dilatih menggunakan metode modeling dalam penelitian ini adalah ko...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RAISA KARIMA, 111211133001
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/46678/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/46678/13/HALAMAN%20DEPAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/46678/14/BAB%20I-DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.unair.ac.id/46678/15/LAMPIRAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/46678/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan metode modeling dalam melatih komunikasi interpersonal pada anak Cerebral Palsy Klasifikasi Spastic Quadriplegia dan Hipotonia. Lebih spesifik lagi, komunikasi interpersonal yang akan dilatih menggunakan metode modeling dalam penelitian ini adalah komunikasi verbal atau bahasa. Perspektif teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teori perkembangan bahasa pada anak yang dikembangkan oleh para ahli psikolinguistik dan berakar dari teori bahasa Chomsky. Penelitian ini melibatkan 5 orang subjek penelitian yang terdiri dari 3 orang anak dengan Cerebral Palsy tipe Spastic Quadriplegia dan 2 orang anak dengan Cerebral Palsy tipe Hipotonia. Subjek 1 merupakan anak perempuan dengan Cerebral Palsy tipe Spastic Quadriplegia yang berusia 7 tahun, subjek 2 merupakan anak laki-laki dengan Cerebral Palsy tipe Spastic Quadriplegia yang berusia 6 tahun, subjek 3 merupakan anak laki-laki yang berusia 4,5 tahun dengan Cerebral Palsy tipe Spastic Quadriplegia, subjek 4 merupakan anak perempuan yang berusia 4 tahun dengan Cerebral Palsy tipe Hipotonia, dan subjek 5 merupakan anak laki-laki yang berusia 6 tahun dengan Cerebral Palsy tipe Hipotonia. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kasus tunggal dengan pendekatan desain multiple baseline. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode modeling dapat digunakan sebagai teknik melatih komunikasi interpersonal pada anak Cerebral Palsy tipe Spastic Quadriplegia dan Hipotonia, namun harus disesuaikan dengan tahap akhir capaian perkembangan bahasa anak. Keberhasilan metode tidak ada kaitannya dengan tipe Cerebral Palsy yang dialami anak maupun usia. Masing-masing anak memiliki capaian perekembangan masing-masing dan tidak dapat dibandingkan dengan anak yang lain. Metode modeling ini tidak memungkinkan hasil yang dicapai anak berupa pengucapan kata yang jelas dan tepat, namun setidaknya dengan melatih anak menggunakan metode ini dapat membuat cara pengucapan bahasa anak dapat lebih dipahami dari sebelumnya.