IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PEMBOROSAN AKTIVITAS DALAM RANGKA UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA (STUDI KASUS PADA PT. X SURABAYA)

Perubahan lingkungan teknologi dan persaingan global menuntut perusahaan fleksibel dalam memenuhi kebutuhan konsumen mereka, menghasilkan produk dan jasa yang bermutu dan cost effective. Efisiensi biaya dapat dicapai apabila perusahaan mampu menghilangkan pemborosan aktivitas yang terjadi. Pemborosa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DEWI PRASTIWI, 049816108
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2002
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/46761/1/A%2033-03%20Pra%20i.pdf
http://repository.unair.ac.id/46761/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Perubahan lingkungan teknologi dan persaingan global menuntut perusahaan fleksibel dalam memenuhi kebutuhan konsumen mereka, menghasilkan produk dan jasa yang bermutu dan cost effective. Efisiensi biaya dapat dicapai apabila perusahaan mampu menghilangkan pemborosan aktivitas yang terjadi. Pemborosan aktivitas adalah pelaksanaan aktivitas tidak bernilai tambah dan aktivitas penambah nilai yang dilaksanakan secara tidak efisien. Oleh karena itu, pada penelitian ini, penulis mencoba melakukan analisis aktivitas berdasarkan kosep Activity Based Management (ABM) untuk mengidentifikasi dan menganalisis pemborosan aktivitas dalam rangka upaya meningkatkan efisiensi biaya. Berdasarkan konsep Activity Based Management (ABM), dari sisi pelanggan aktivitas dibedakan menjadi tiga yaitu Real value added activity, Business value added activity dan non value added activity. Real Value added activity adalah aktivitas yang benar-benar menambah nilai bagi pelanggan. Business value added activity adalah aktivitas yang tidak menambah nilai bagi pelanggan, tetapi sangat dibutuhkan oleh badan uasaha yang bersangkutan. Sedangkan Non value added activity adalah aktivitas yang tidak dibutuhkan baik oleh pelanggan maupun badan usaha yang bersangkutan. Dengan analisis aktivitas diharapkan dapat memberikan informasi kepada manajemen mengenai pemborosan aktivitas, sehingga manajer dapat mengetahui peluang untuk melakukan perbaikan dan mencari cara untuk meningkatkan aktivitas dan mengurangi biaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus pada PT.X Surabaya. Pendekatan kualitatif dipilih karena bersifat alamiah dan lebih menekankan pada proses, bukan pada hasil penelitian itu sendiri. Pemilihan metode studi kasus dimaksudkan untuk memudahkan penggambaran aktivitas-aktivitas secara nyata dan lebih spesifik.