PILIHAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI, ANALISIS TABEL INPUT-OUTPUT INDONESIA 1990

Titik berat pembangunan jangka panjang adalah pembangunan bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara sektor pertanian dan industri, peningkatan keterkaitan antar industri dan antar sektor industri dengan faktor ekonomi lainnya, pembangunan ketenagakerjaan dalam rangka menciptak...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SYAIFUL ULUM, NIM.: 049113791
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1998
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/46964/1/KK%20C%20679-98.Ulm%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/46964/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Titik berat pembangunan jangka panjang adalah pembangunan bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara sektor pertanian dan industri, peningkatan keterkaitan antar industri dan antar sektor industri dengan faktor ekonomi lainnya, pembangunan ketenagakerjaan dalam rangka menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Sehingga pembangunan sektor pertanian diharapkan mampu mendukung sektor industri serta meningkatnya keterkaitan terhadap sektor industri maupun sektor ekonomi lainnya. Perencanaan pembangunan pada dasarnya akan ditentukan oleh kemampuan penyediaan sumber pembiayaan atau dana yang akan diinvestasikan untuk meningkatkan kesejahteraan yang ingin dicapai. Penentuan skala prioritas mutlak diperlukan untuk mencapai sasaran yang diinginkan, maka dalam pembangunan sektor pertanian diperlukan pemilihan sektor-sektor produksi pada sektor pertanian yang layak mendapat prioritas dalam pembangunan sektor pertanian pada khususnya dan pembangunan ekonomi pada umumnya. Dengan menggunakan analisis kaitan antar sektor, nilai tambah bruto, tingkat penyerapan tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja, effek penyebaran tenaga kerja yang berdasarkan pada tabel Input-Output Indonesia 1990, penulis mengemukakan bahwa: Berdasarkan kriteria nilai tambah bruto adalah sektor produksi padi dengan kode input-output (1), sayur-sayuran dan buah-buahan (5), perikanan (23), kayu (21), tanaman umbi-umbian (4), tanaman kacang-kacangan (2), unggas dan hasil-hasilnya (20), peternakan (18), kelapa (9), dan jagung (3). Berdasarkan kriteria penyerapan tenaga kerja adalah pada (1), sayur-sayuran dan buah-buahan (5), tanaman umbi-umbian (4), jagung (3), tanaman kacang-kacangan (2), perikanan (23), peternakan (18), unggas dan hasil-hasilnya (20), pemotongan hewan (19), dan tembakau (11). Berdasarkan kriteria produktivitas tenaga kerja adalah hasil hutan lainnya (22). tanaman perkebunan lainnya (16). kayu (21), pemotongan hewan (19), perikanan (23). tanaman lainnya (17), kelapa sawit (10), unggas dan hasil-hasilnya (20), karet (7). dan peternakan (18). ( untuk kelanjutan abstrak dapat dilihat di file ABSTRAK)