BENCHMARKING ATAS INDIKATOR NON KEUANGAN PADA PROSES PENGENDALIAN KUALITAS STUDI KASUS PADA PD. SARANA BANGUNAN UNIT WISMA KARYA
1.1. DaIam upaya mengendalikan kualims. manajemen memerlukan informasi tentang kinerja kualims seliaI' saat untuk dijadikan umpan batik dalam pengambilan keputusan. Informasi yang dibutuhkan bukanlah beroentuk Iaporan keuangan periodik, kanma kurang relevan dan tidal< tepat waktu. Namun lebi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
1997
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/47297/1/B%201038-97.Pri%20b.pdf http://repository.unair.ac.id/47297/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | 1.1. DaIam upaya mengendalikan kualims. manajemen memerlukan informasi tentang kinerja kualims seliaI' saat untuk dijadikan umpan batik dalam pengambilan keputusan. Informasi yang dibutuhkan bukanlah beroentuk Iaporan keuangan periodik, kanma kurang relevan dan tidal< tepat waktu. Namun lebih dibutuhkan informasi non keuangan yang dapat mengukur kinerja kualims sesuai dengan aktlfltas yang dijalankan d! lewl operasional.
1.2. Untuk mendapatkan informasi non keuangan mrsebut diperlukan indikator non lumangan di tiga area operasiona~ yaknl kinelja pemasok. kinerja pabrik. dan penerimaan konsumen. Tiga area ini mencerminkan pengendalian kualims yang menyeluruh. mulai dari awal bahan baku dimrima dari pemasok. proses produksi di dalam pabrik sendiri. sampai dengan penerimaan konsumen mrhadap produk perusahaan. Ketiga area in! saling berhubungan dan saling mendukung. Bila salah satu kinerjanya rendah. maka kinerja kualltas secara keseluruhan akan rendah
juga.
1.3. Bagi perusahaan yang ingin menerapkan indikaror non keuangan dalam pengendalian kuallmsnya, maka salah satu cara yang mpat dan cepat adalah melakukan studi benchmarking. Perusahaan tidal< perlu mencari dan mencoba metode-metode baru yang belum terbukti hasilnya. Dengan
benchmarking perusahaan dapal memperbaiki diri dengan
lebih mrarah pada sucess perfonnance yang ditunjukkan perusahaan milrn. |
---|