PROGRAM PEMBERANTASAN NARKOTIKA OLEH PEMERINTAH MYANMAR: HAMBATAN PEMBERANTASAN DAN EFEKTIFITAS KERJASAMA INTERNASIONAL

Myanmar sebagai salah satu negara yang terletak di kawasan "segitiga emas", merupakan negara penghasil narkotika bersama dengan Thailand dan Laos. Dari ketiga negara tersebut, Myanmar merupakan negara dengan jumlah lahan dan hasil yang paling besar, dengan estimasi 60% dari jumlah narkotik...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SENO FEBRIANTO, 079615181
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2003
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/47555/1/KK%20FIS%20HI%2003-03%20FEB%20P.pdf
http://repository.unair.ac.id/47555/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Myanmar sebagai salah satu negara yang terletak di kawasan "segitiga emas", merupakan negara penghasil narkotika bersama dengan Thailand dan Laos. Dari ketiga negara tersebut, Myanmar merupakan negara dengan jumlah lahan dan hasil yang paling besar, dengan estimasi 60% dari jumlah narkotika di wilayah "segitiga emas".Pada masa sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan pada tabun 1948, pemerintah Myanmar telah me)akukan pemberantasan narkotika Akan tetapi sampai sekarang, jumlah lahan narkotika yang berada di wilayah Myanmar bertambah semakin luas. Hal ini menimbulkan pennasalahan yang diteJiti dalam penelitian ini. Pennasalahan tersebut yaitu: bagaimana program pemberantasan narkotika oleh pemerintah Myanmar serta mengapa program pemberantasan. yang dilakukan oleh pemerintah mengalami hambatan. Untuk menjawab pennasalahan tersebut, peneliti menggunakan berbagai teori dan konsep diantaranya; Konsep Kerjasama Intemasional, Jo:;.onsep dan Teori Kepentingan Nasional, Teori Kebijakan, dan Teori Konflik. Dengan ruang lingkup penelitian dari tabun 1990 sampai 2000, maka penelitian ini berusaba untuk menjawab pertanyaan "bagaimana" dan "mengapa", yang merupakan peneltian yang bersifat eksplanatif Unit analisa, peneliti menggunakan "program pemberantasan narkotika oleh pemerintah Myanmar". Sehingga peringkat analisanya negara-bangsa dengan unit eksplanasi adalah kelompok insurjen, Myanmar, serta kerjasama internasional baik bilateral maupun multilateral. Peringkat analisa berada pada level, perilaku kelompok, negara-bangsa, pengelompokan negara-bangsadan sistem internasional. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa program pemberantasan narkotika yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar mengalami hambatan dikarenakan adanya ketidak efektifan baik dalam program dan kebijakan serta kerjasama yang dilakukan baik secara bilateral, regional maupun multilateral. Sedangkan keberadaan kelompok insurjen, konflik pemerintah dengan kelompok insurjen serta kepentingan pemerintah terhadap mereka membuat hambatan dalam pemberantasan narkotika di Myanmar