ANALISIS PENGARUH KURS RUPIAH, SUKU BUNGA DEPOSITO, IHSG SINGAPORE STOCK EXCHANGE DAN IHSG HONGKONG STOCK EXCHANGE TERHADAP IHSG DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE JANUARI 1995 -JUNI 1997

1, Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini benar, bahwa variabe1 kurs Rupiah, lliSG Hongkong stock exchange, dan lliSG Singapore stock Exchange mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap lliSG Bursa Efek Jakarta balk seeara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama selama periode pen!llitian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SOLECH ABIBICH, 049414160
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1999
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/47660/1/C%2018-00.Abi%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/47660/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:1, Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini benar, bahwa variabe1 kurs Rupiah, lliSG Hongkong stock exchange, dan lliSG Singapore stock Exchange mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap lliSG Bursa Efek Jakarta balk seeara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama selama periode pen!llitian yaitu . minggu I Januari 1995 sampai minggu' II Juni1997. 2. Dari hasil analisis diperoleh hasil variabel yang dominan adalah variabel suku bunga deposito, berarti hipotesis yang kedua itu diterima meskipun di dalam variabel bunga deposito tnungkin terdeteksi adanya gangguan multikolinearitas tetapi gangguan tersebut relatif ked!. Karena dari hasil uji t ternyata signifikan pada tingkat kesaIahan 5 %, Sehingga tneskipun secara statistik mungkin ada multikolinearitas tetapi secara ekonomi hal tersebut dapat dipandang tidak terdapat ' ganggul'ln, 3. Da1!!lll variabeJ yang ada ternyata terdapat autokorelasi dan' untuk menanggulanginya dengan memasukan variabel bebas tarnbahan yaitu lliSG Bursa Efek Jakarta waktu sebelumnya (lliSG BEJ-I), Modeltersebut merupakan model autoregresive, Dalam model ini ternyata yang signifikan pada tingkat kesalahan 5 % adalah IHSG BEJ waktu sebelumnya, IHSG Hongkong Stock Exchange, dan IHSG Singapore Stock Exchange sedangkan kurs Rupiah tidak signifikan . Selain itu variabel IHSG Bursa Efek Jakarta waktu sebelumnya mempakan variabel yang dominan dalam model tersebut.