UJI POTENSI, TOKSISITAS OBAT NYAMUK BAKAR HERBAL MORIZENA TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti (L.) DAN PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS SALURAN PERNAFASAN MENCIT JANTAN (Mus musculus) (The potential, toxicity of "Morizena" herbal mosquito coils on Aedes aegypti and histopathological changes in respiratory tract of mice)

Aedes aegypti adalah nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD). Salah satu upaya untuk mengendalikan populasi A. aegypti menurunkan angka kematian karena penyakit DBD melalui pemanfaatan bioinsektisida. Obat nyamuk bakar herbal MORIZENA merupakan campuran dari ekstr...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RINA PRIASTINI SUSILOWATI, 081317027306
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/48042/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/48042/13/HALAMAN%20DEPAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/48042/15/BAB%201-4.pdf
http://repository.unair.ac.id/48042/14/BAB%205-6.pdf
http://repository.unair.ac.id/48042/16/Lampiran.pdf
http://repository.unair.ac.id/48042/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
id id-langga.48042
record_format dspace
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
topic RC705-779 Diseases of the respiratory system
spellingShingle RC705-779 Diseases of the respiratory system
RINA PRIASTINI SUSILOWATI, 081317027306
UJI POTENSI, TOKSISITAS OBAT NYAMUK BAKAR HERBAL MORIZENA TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti (L.) DAN PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS SALURAN PERNAFASAN MENCIT JANTAN (Mus musculus) (The potential, toxicity of "Morizena" herbal mosquito coils on Aedes aegypti and histopathological changes in respiratory tract of mice)
description Aedes aegypti adalah nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD). Salah satu upaya untuk mengendalikan populasi A. aegypti menurunkan angka kematian karena penyakit DBD melalui pemanfaatan bioinsektisida. Obat nyamuk bakar herbal MORIZENA merupakan campuran dari ekstrak daun permot, ekstrak biji bunga Chrysanthemum, minyak atsiri daun-batang sereh dengan kandungan kimia yang bersifat racun bagi nyamuk A. aegypti. Ekstrak biji bunga Chrysanthemum (Chrysanthemum cinerariaefolium) dan minyak atsiri daun-batang sereh (Cymbopogon nardus) telah banyak diteliti untuk digunakan sebagai obat nyamuk dan produknya telah dikomersialkan, sedangkan ekstrak daun permot (Passiflora foetida) belum banyak diteliti dan dimanfaatkan sebagai salah satu bahan aktif obat nyamuk, khususnya nyamuk A. aegypti. Komposisi MORIZENA dalam penelitian ini adalah ekstrak daun permot 40%, ekstrak biji bunga krisan 40% dan minyak atsiri daun-batang sereh 20%. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain studi posttest only control group. Hewan sasaran dalam penelitian ini adalah A. aegypti betina dewasa dan hewan bukan sasaran adalah mencit jantan dewasa berumur ± 2 bulan dengan berat badan awal 18-23 g, yang dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan yaitu 0% (kontrol negatif), kelompok Transflutrin 2500 ppm (kontrol positif, K1), kelompok MORIZENA dosis bertingkat 500 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm dan 4000 ppm. Masing-masing kelompok diisi 25 ekor nyamuk A. aegypti dengan 4 kali replikasi serta mencit jantan sebanyak 35 ekor. Paparan asap obat nyamuk bakar adalah 8 jam/hari selama 12 minggu. Data untuk A. aegypti diperoleh dengan menganalisis knock down 50 (KdT50) dan nilai LC50 dan LC90 serta aktivitas asetilkolinesterase. Data untuk mencit jantan yang dianalisis adalah berat badan dan berat paruparu, perubahan histopatologis trakea yang meliputi perubahan struktur epitel dan silia, jumlah sel goblet, tinggi lapisan epitel dan diameter trakea, sedangkan perubahan histopatologis paruparu meliputi kerusakan membran alveolus yang menyebabkan pelebaran diameter alveolus dan terjadinya penebalan septum interalveolaris. Analisis data kuantatif menggunakan one-way Anova yang dilanjutkan dengan uji BNT, sementara data yang sifatnya kualitatif menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Data LC50 dan LC90 dianalisis dengan menggunakan uji probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gas karbon monoksida (CO) yang dikeluarkan oleh asap MORIZENA dosis 500 ppm sebesar 140 ppm, dosis 1000 ppm sebesar 165 ppm, dosis 2000 ppm sebesar 212 ppm, dosis 3000 ppm sebesar 228 ppm, dosis 4000 ppm sebesar 320 ppm, sedangkan kelompok Transflutrin adalah sekitar 545 ppm. Selain itu, ada perbedaan antara kelompok MORIZENA dosis bertingkat hingga 4000 ppm dan Transflutrin 2500 ppm menyebabkan kematian nyamuk dengan KdT50 lebih dari > 90% dan nilai LC50 pada dosis sebesar 999 ppm dan nilai LC90 pada dosis 2977 ppm, maka dapat dikatakan dosis efektif MORIZENA yaitu 2977 ppm. Aktivitas enzim asetilkolinesterase Aedes aegypti meningkat pada kelompok MORIZENA dosis 3000 ppm sebesar 0,275 μmol/min/mg protein dan dosis 4000 ppm sebesar 0,278 μmol/min/mg protein, serta kelompok Transflutrin 2500 ppm sebesar 0,279 μmol/min/mg protein. Kelompok MORIZENA dosis bertingkat hingga 4000 ppm tidak menyebabkan perubahan berat badan dan berat paru-paru mencit. Mencit kelompok MORIZENA hingga dosis 3000 ppm tidak menyebabkan perubahan histopatologis trakea (struktur epitel berlapis semu silindris bersilia, dengan jumlah sel goblet yang normal,) dibandingkan dengan mencit kelompok MORIZENA dosis 4000 ppm dan kelompok Transflutrin 2500 ppm (struktur epitel berlapis semu silindris tak bersilia dengan jumlah sel goblet yang meningkat, serta terjadi lipatan lapisan mukosa). Kelompok MORIZENA hingga dosis 3000 ppm tidak menyebabkan menipisnya diameter trakea dan berkurangnya tinggi lapisan epitel, dibandingkan dengan MORIZENA dosis 4000 ppm dan kelompok Transflutrin 2500 ppm. Kelompok MORIZENA hingga dosis 3000 ppm tidak menyebabkan perubahan histopatologis paru-paru (membran alveolus utuh, tidak terjadi pelebaran diameter alveolus dan tidak terjadi penebalan septum interalveolaris), dibandingkan dengan mencit kelompok MORIZENA dosis 4000 ppm dan kelompok Transflutrin 2500 ppm (membran alveolus tidak utuh/rusak, terjadi pelebaran diameter alveolus dan penebalan septum alveolaris). Kesimpulan yang dapat diambil adalah obat nyamuk bakar herbal MORIZENA hingga dosis 3000 ppm mempunyai kadar CO yang aman untuk digunakan dengan dosis efektif MORIZENA adalah 2977 ppm (dapat membunuh nyamuk A. aegypti lebih dari 90%), tidak menyebabkan penurunan berat badan dan berat paru mencit, serta tidak menyebabkan perubahan histopatologis saluran pernafasan yaitu trakea dan paru mencit.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author RINA PRIASTINI SUSILOWATI, 081317027306
author_facet RINA PRIASTINI SUSILOWATI, 081317027306
author_sort RINA PRIASTINI SUSILOWATI, 081317027306
title UJI POTENSI, TOKSISITAS OBAT NYAMUK BAKAR HERBAL MORIZENA TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti (L.) DAN PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS SALURAN PERNAFASAN MENCIT JANTAN (Mus musculus) (The potential, toxicity of "Morizena" herbal mosquito coils on Aedes aegypti and histopathological changes in respiratory tract of mice)
title_short UJI POTENSI, TOKSISITAS OBAT NYAMUK BAKAR HERBAL MORIZENA TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti (L.) DAN PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS SALURAN PERNAFASAN MENCIT JANTAN (Mus musculus) (The potential, toxicity of "Morizena" herbal mosquito coils on Aedes aegypti and histopathological changes in respiratory tract of mice)
title_full UJI POTENSI, TOKSISITAS OBAT NYAMUK BAKAR HERBAL MORIZENA TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti (L.) DAN PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS SALURAN PERNAFASAN MENCIT JANTAN (Mus musculus) (The potential, toxicity of "Morizena" herbal mosquito coils on Aedes aegypti and histopathological changes in respiratory tract of mice)
title_fullStr UJI POTENSI, TOKSISITAS OBAT NYAMUK BAKAR HERBAL MORIZENA TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti (L.) DAN PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS SALURAN PERNAFASAN MENCIT JANTAN (Mus musculus) (The potential, toxicity of "Morizena" herbal mosquito coils on Aedes aegypti and histopathological changes in respiratory tract of mice)
title_full_unstemmed UJI POTENSI, TOKSISITAS OBAT NYAMUK BAKAR HERBAL MORIZENA TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti (L.) DAN PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS SALURAN PERNAFASAN MENCIT JANTAN (Mus musculus) (The potential, toxicity of "Morizena" herbal mosquito coils on Aedes aegypti and histopathological changes in respiratory tract of mice)
title_sort uji potensi, toksisitas obat nyamuk bakar herbal morizena terhadap nyamuk aedes aegypti (l.) dan perubahan histopatologis saluran pernafasan mencit jantan (mus musculus) (the potential, toxicity of "morizena" herbal mosquito coils on aedes aegypti and histopathological changes in respiratory tract of mice)
publishDate 2016
url http://repository.unair.ac.id/48042/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/48042/13/HALAMAN%20DEPAN.pdf
http://repository.unair.ac.id/48042/15/BAB%201-4.pdf
http://repository.unair.ac.id/48042/14/BAB%205-6.pdf
http://repository.unair.ac.id/48042/16/Lampiran.pdf
http://repository.unair.ac.id/48042/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681145927593623552
spelling id-langga.480422017-07-03T22:54:52Z http://repository.unair.ac.id/48042/ UJI POTENSI, TOKSISITAS OBAT NYAMUK BAKAR HERBAL MORIZENA TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti (L.) DAN PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS SALURAN PERNAFASAN MENCIT JANTAN (Mus musculus) (The potential, toxicity of "Morizena" herbal mosquito coils on Aedes aegypti and histopathological changes in respiratory tract of mice) RINA PRIASTINI SUSILOWATI, 081317027306 RC705-779 Diseases of the respiratory system Aedes aegypti adalah nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD). Salah satu upaya untuk mengendalikan populasi A. aegypti menurunkan angka kematian karena penyakit DBD melalui pemanfaatan bioinsektisida. Obat nyamuk bakar herbal MORIZENA merupakan campuran dari ekstrak daun permot, ekstrak biji bunga Chrysanthemum, minyak atsiri daun-batang sereh dengan kandungan kimia yang bersifat racun bagi nyamuk A. aegypti. Ekstrak biji bunga Chrysanthemum (Chrysanthemum cinerariaefolium) dan minyak atsiri daun-batang sereh (Cymbopogon nardus) telah banyak diteliti untuk digunakan sebagai obat nyamuk dan produknya telah dikomersialkan, sedangkan ekstrak daun permot (Passiflora foetida) belum banyak diteliti dan dimanfaatkan sebagai salah satu bahan aktif obat nyamuk, khususnya nyamuk A. aegypti. Komposisi MORIZENA dalam penelitian ini adalah ekstrak daun permot 40%, ekstrak biji bunga krisan 40% dan minyak atsiri daun-batang sereh 20%. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain studi posttest only control group. Hewan sasaran dalam penelitian ini adalah A. aegypti betina dewasa dan hewan bukan sasaran adalah mencit jantan dewasa berumur ± 2 bulan dengan berat badan awal 18-23 g, yang dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan yaitu 0% (kontrol negatif), kelompok Transflutrin 2500 ppm (kontrol positif, K1), kelompok MORIZENA dosis bertingkat 500 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm dan 4000 ppm. Masing-masing kelompok diisi 25 ekor nyamuk A. aegypti dengan 4 kali replikasi serta mencit jantan sebanyak 35 ekor. Paparan asap obat nyamuk bakar adalah 8 jam/hari selama 12 minggu. Data untuk A. aegypti diperoleh dengan menganalisis knock down 50 (KdT50) dan nilai LC50 dan LC90 serta aktivitas asetilkolinesterase. Data untuk mencit jantan yang dianalisis adalah berat badan dan berat paruparu, perubahan histopatologis trakea yang meliputi perubahan struktur epitel dan silia, jumlah sel goblet, tinggi lapisan epitel dan diameter trakea, sedangkan perubahan histopatologis paruparu meliputi kerusakan membran alveolus yang menyebabkan pelebaran diameter alveolus dan terjadinya penebalan septum interalveolaris. Analisis data kuantatif menggunakan one-way Anova yang dilanjutkan dengan uji BNT, sementara data yang sifatnya kualitatif menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Data LC50 dan LC90 dianalisis dengan menggunakan uji probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gas karbon monoksida (CO) yang dikeluarkan oleh asap MORIZENA dosis 500 ppm sebesar 140 ppm, dosis 1000 ppm sebesar 165 ppm, dosis 2000 ppm sebesar 212 ppm, dosis 3000 ppm sebesar 228 ppm, dosis 4000 ppm sebesar 320 ppm, sedangkan kelompok Transflutrin adalah sekitar 545 ppm. Selain itu, ada perbedaan antara kelompok MORIZENA dosis bertingkat hingga 4000 ppm dan Transflutrin 2500 ppm menyebabkan kematian nyamuk dengan KdT50 lebih dari > 90% dan nilai LC50 pada dosis sebesar 999 ppm dan nilai LC90 pada dosis 2977 ppm, maka dapat dikatakan dosis efektif MORIZENA yaitu 2977 ppm. Aktivitas enzim asetilkolinesterase Aedes aegypti meningkat pada kelompok MORIZENA dosis 3000 ppm sebesar 0,275 μmol/min/mg protein dan dosis 4000 ppm sebesar 0,278 μmol/min/mg protein, serta kelompok Transflutrin 2500 ppm sebesar 0,279 μmol/min/mg protein. Kelompok MORIZENA dosis bertingkat hingga 4000 ppm tidak menyebabkan perubahan berat badan dan berat paru-paru mencit. Mencit kelompok MORIZENA hingga dosis 3000 ppm tidak menyebabkan perubahan histopatologis trakea (struktur epitel berlapis semu silindris bersilia, dengan jumlah sel goblet yang normal,) dibandingkan dengan mencit kelompok MORIZENA dosis 4000 ppm dan kelompok Transflutrin 2500 ppm (struktur epitel berlapis semu silindris tak bersilia dengan jumlah sel goblet yang meningkat, serta terjadi lipatan lapisan mukosa). Kelompok MORIZENA hingga dosis 3000 ppm tidak menyebabkan menipisnya diameter trakea dan berkurangnya tinggi lapisan epitel, dibandingkan dengan MORIZENA dosis 4000 ppm dan kelompok Transflutrin 2500 ppm. Kelompok MORIZENA hingga dosis 3000 ppm tidak menyebabkan perubahan histopatologis paru-paru (membran alveolus utuh, tidak terjadi pelebaran diameter alveolus dan tidak terjadi penebalan septum interalveolaris), dibandingkan dengan mencit kelompok MORIZENA dosis 4000 ppm dan kelompok Transflutrin 2500 ppm (membran alveolus tidak utuh/rusak, terjadi pelebaran diameter alveolus dan penebalan septum alveolaris). Kesimpulan yang dapat diambil adalah obat nyamuk bakar herbal MORIZENA hingga dosis 3000 ppm mempunyai kadar CO yang aman untuk digunakan dengan dosis efektif MORIZENA adalah 2977 ppm (dapat membunuh nyamuk A. aegypti lebih dari 90%), tidak menyebabkan penurunan berat badan dan berat paru mencit, serta tidak menyebabkan perubahan histopatologis saluran pernafasan yaitu trakea dan paru mencit. 2016 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/48042/1/ABSTRAK.pdf text id http://repository.unair.ac.id/48042/13/HALAMAN%20DEPAN.pdf text id http://repository.unair.ac.id/48042/15/BAB%201-4.pdf text id http://repository.unair.ac.id/48042/14/BAB%205-6.pdf text id http://repository.unair.ac.id/48042/16/Lampiran.pdf RINA PRIASTINI SUSILOWATI, 081317027306 (2016) UJI POTENSI, TOKSISITAS OBAT NYAMUK BAKAR HERBAL MORIZENA TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti (L.) DAN PERUBAHAN HISTOPATOLOGIS SALURAN PERNAFASAN MENCIT JANTAN (Mus musculus) (The potential, toxicity of "Morizena" herbal mosquito coils on Aedes aegypti and histopathological changes in respiratory tract of mice). Disertasi thesis, Universitas Airlangga. http://lib.unair.ac.id