KEBIJAKAN LUAR NEGERI INGGRIS TERHADAP INTEGRASI EROPA BARAT PASCA PERANG DINGIN: STUDI PERBANDINGAN PEMERINTAHAN PERDANA MENTERI JOHN MAJOR DAN TONY BLAIR
Permasalahan integrasi Eropa Barat telah menjadi bagian dari politik luar negen lnggris sejak dibentuknya Economic Coal and Steel Commumty (ECSC) pada tabun 1957 oleh negara Jerman, ltalia, Perancis, Belgia, Belanda, dan Luxembourg. Bahkan masalah integrasi Eropa Barat menjadl fokus perhatian politi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
2003
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/48295/1/KK%20FIS%20HI%20WAH%20K.pdf http://repository.unair.ac.id/48295/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Permasalahan integrasi Eropa Barat telah menjadi bagian dari politik luar negen lnggris sejak dibentuknya Economic Coal and Steel Commumty (ECSC) pada tabun 1957 oleh negara Jerman, ltalia, Perancis, Belgia, Belanda, dan Luxembourg. Bahkan masalah integrasi Eropa Barat menjadl fokus perhatian politik luar negeri Inggris sejak Inggris secara resmi bergabung dalam Furom Economic Community (EEC) pada tahun 1973 karena terdapat kontroversi terhadap keanggotaan Inggris dalam integrasi Eropa Barat tersebut (pada dasarnya terdapat dua kelompok yang mendukung dan menentang integrasi Inggris dalam Eropa Barat. Pada tanggal 16 Juni 1997 terjadi perubahan politlk dalam negeri Inggrts dengan berakhirnya pemerintahan Perdana Menteri John Major dan digantikan oleh Tony Blair, berkaitan dengan integrasi Eropa Barat pemerintah Blair yang baru bersikap lebih pro-Eropa bila dibandingkan dengan pemerintah John Major. Penelitian ini menggunakan metode perbandingan dengan membandingkan variabel-variabel yang mempengaruhi kebijakan luar negeri Inggris pada masa pemerintahan Perdana Menteri John Major dan Tony Blair terhadap integrasi Eropa Barat. Tingkat analisis difokuskan pada peringkat nation state atau negara-bangsa dengan asumsi adanya peran kondisi negara-bangsa yang dominan dalam penetapan kebijakan luar negeri Inggris dengan tidak mengabaikan aspek-aspek di luar negara-bangsa yang mempengaruhi pemenntah dalam menetapkan kebijakan luar negeri. Data yang dikumpulkan berasal dari sumber-sumber tertulis dan elektronik. Variabel yang dijadikan eksplanasi untuk menjelaskan kebijakan luar negeri dalam penelitian ini adalah variabel ideosinkretik, aktor pembuat keputusan, kondisi politik dalam negeri, kondisi ekonomi dalam negeri, serta kondisi internasional dan Eropa Barat.Variabel-variabel tersebut dikaji untuk menjelaskan bagaimana pengaruh tiap variabel tersebut terhadap penetapan kebijakan luar negen Inggris terhadap integrasi Eropa Barat masa pemerintahan Perdana Menteri Jolm Major dan Tony Blair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan kebijakan luar negen Inggris terhadap integrasi Eropa Barat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: pafama adanya perbedaan persepsi antara pemerintahan Perdana Menteri Jolm Major dan Tony Blair dalam memandang integrasi Eropa Barat; kedua, perubahan kondisi Politik dalam negen Inggris pada masa pemerintahan John Major dan Tony Blair kedua perubahan kondisi ekonomi dalam negen Inggris dari masa
pemerintahan John Major dan Tony Blair keempat perubahan kondisi internasional dan Eropa Barat serta perbedaan persepsi pemerintallan Jolm Major dan Tony Blair dalam memandang hal tersebut. |
---|