PENENTUAN TITIK AKHIR TITRASI PADA PENETAPAN KADAR SURFAKTAN ANIONIK DENGAN METODE TITRASI DUA FASA

Telah dilakukan penelitian penentuan titik akhir titrasi pada penetapan kadar sw-faktan anionik dengan metode titrasi dua fasa dengan indikator metilen biru. Sampel yang digunakan larutao natrium dodesil sulfat (NaLS) dan larutan titrannya setH piridinium klorida monohidrat (CPC), sebagai fasa orga...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: AGUNG PURWOWIDODO, 089411180
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1999
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/48388/7/KK%20MPK%2013-00%20PUR%20P.pdf
http://repository.unair.ac.id/48388/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
id id-langga.48388
record_format dspace
spelling id-langga.483882017-06-05T17:16:55Z http://repository.unair.ac.id/48388/ PENENTUAN TITIK AKHIR TITRASI PADA PENETAPAN KADAR SURFAKTAN ANIONIK DENGAN METODE TITRASI DUA FASA AGUNG PURWOWIDODO, 089411180 QD71-142 Analytical chemistry Telah dilakukan penelitian penentuan titik akhir titrasi pada penetapan kadar sw-faktan anionik dengan metode titrasi dua fasa dengan indikator metilen biru. Sampel yang digunakan larutao natrium dodesil sulfat (NaLS) dan larutan titrannya setH piridinium klorida monohidrat (CPC), sebagai fasa organiknya kloroform. Konsentrasi larutan sampel (NaLS) dibuat sama dengan konsentrasi titran (CPC), yaitu 3,4724 x 10.3 M; 3,4724 X 10'" M dan 1,7362 x 10'" M, sedang pH buffer divariasi antara 2 sampai 10. Titik akhir titrasi terjadi pada sut wama biro fasa klorofonn tepat hilang. Hal ini didasarkan pada hasil perSeD perolehan kembali saal W'Ulla biro dari f8sa kloroform tepat hilang lebih besar (pada sut konsentrasi dan pH buffer) dari pada sut wama biro pada fasa air dan fasa kloroform tepat sama. Hasil persen perolehan kembali terbaik pada setiap konsentrasi adalah pH buffer 5, yaitu konsentrasi sampel 3,4724 x 10.3 M sebesar 89,OOOIc., konsentrasi 3,4724 x 10'" M sebesar 87,OOOic. dan konsentrasi 1,7362 x 10'" M sebesar 84,500/0. Sedang makin besar dan makin kecil dari buffer 5 mempengaruhi titik akhir titrasi dan persen perolehan kembali, sehingga penyimpangan lerhadap titik ekivalen semakin besar. 1999 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/48388/7/KK%20MPK%2013-00%20PUR%20P.pdf AGUNG PURWOWIDODO, 089411180 (1999) PENENTUAN TITIK AKHIR TITRASI PADA PENETAPAN KADAR SURFAKTAN ANIONIK DENGAN METODE TITRASI DUA FASA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga. http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
topic QD71-142 Analytical chemistry
spellingShingle QD71-142 Analytical chemistry
AGUNG PURWOWIDODO, 089411180
PENENTUAN TITIK AKHIR TITRASI PADA PENETAPAN KADAR SURFAKTAN ANIONIK DENGAN METODE TITRASI DUA FASA
description Telah dilakukan penelitian penentuan titik akhir titrasi pada penetapan kadar sw-faktan anionik dengan metode titrasi dua fasa dengan indikator metilen biru. Sampel yang digunakan larutao natrium dodesil sulfat (NaLS) dan larutan titrannya setH piridinium klorida monohidrat (CPC), sebagai fasa organiknya kloroform. Konsentrasi larutan sampel (NaLS) dibuat sama dengan konsentrasi titran (CPC), yaitu 3,4724 x 10.3 M; 3,4724 X 10'" M dan 1,7362 x 10'" M, sedang pH buffer divariasi antara 2 sampai 10. Titik akhir titrasi terjadi pada sut wama biro fasa klorofonn tepat hilang. Hal ini didasarkan pada hasil perSeD perolehan kembali saal W'Ulla biro dari f8sa kloroform tepat hilang lebih besar (pada sut konsentrasi dan pH buffer) dari pada sut wama biro pada fasa air dan fasa kloroform tepat sama. Hasil persen perolehan kembali terbaik pada setiap konsentrasi adalah pH buffer 5, yaitu konsentrasi sampel 3,4724 x 10.3 M sebesar 89,OOOIc., konsentrasi 3,4724 x 10'" M sebesar 87,OOOic. dan konsentrasi 1,7362 x 10'" M sebesar 84,500/0. Sedang makin besar dan makin kecil dari buffer 5 mempengaruhi titik akhir titrasi dan persen perolehan kembali, sehingga penyimpangan lerhadap titik ekivalen semakin besar.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author AGUNG PURWOWIDODO, 089411180
author_facet AGUNG PURWOWIDODO, 089411180
author_sort AGUNG PURWOWIDODO, 089411180
title PENENTUAN TITIK AKHIR TITRASI PADA PENETAPAN KADAR SURFAKTAN ANIONIK DENGAN METODE TITRASI DUA FASA
title_short PENENTUAN TITIK AKHIR TITRASI PADA PENETAPAN KADAR SURFAKTAN ANIONIK DENGAN METODE TITRASI DUA FASA
title_full PENENTUAN TITIK AKHIR TITRASI PADA PENETAPAN KADAR SURFAKTAN ANIONIK DENGAN METODE TITRASI DUA FASA
title_fullStr PENENTUAN TITIK AKHIR TITRASI PADA PENETAPAN KADAR SURFAKTAN ANIONIK DENGAN METODE TITRASI DUA FASA
title_full_unstemmed PENENTUAN TITIK AKHIR TITRASI PADA PENETAPAN KADAR SURFAKTAN ANIONIK DENGAN METODE TITRASI DUA FASA
title_sort penentuan titik akhir titrasi pada penetapan kadar surfaktan anionik dengan metode titrasi dua fasa
publishDate 1999
url http://repository.unair.ac.id/48388/7/KK%20MPK%2013-00%20PUR%20P.pdf
http://repository.unair.ac.id/48388/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681145989276106752