GENDER DAN STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN (Studi gender tentang peranan wanita dalam mengentaskan kemiskinan melalui program Inpres Desa Tertinggal di Desa Karangrejo Kecaatan Manyar Kab. Dati II Gresik)

Salah satu sebab utama mengapa kaum wanila berada dalam POS1SI tersubordinasi karena kurangnya akses ekonomi dalam keluarga. Untuk itu diperlukan upaya pemberdayaan melalui aktifitas-aktifitas ekonomi produklif sehingga akses wanila dalam membantu ekonomi keluarga bisa lebih dilingkatkan. Pentingnya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Moh. Fathur Rohman, 079314010
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1998
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/48616/7/KK%20FIS%20ANT%20137-98%20ROH%20G.pdf
http://repository.unair.ac.id/48616/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Salah satu sebab utama mengapa kaum wanila berada dalam POS1SI tersubordinasi karena kurangnya akses ekonomi dalam keluarga. Untuk itu diperlukan upaya pemberdayaan melalui aktifitas-aktifitas ekonomi produklif sehingga akses wanila dalam membantu ekonomi keluarga bisa lebih dilingkatkan. Pentingnya aspek produktif kaum wanita tidak saja untuk kepentingan penguatan posisi dengan laki-Iaki ( suami ) melainkan juga sangat strategis dalam upaya pengentasan kemiskinan. Penelitian ini dilakukan' antara lain dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya peranan wanita di daerah IDT untuk mengentaskan kemiskinannya karena itu tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keterlibatan wanita dalam program IDT serta untuk mengidentifikasi isyu gender yang lerjadi dalam program tersebut. Penelitian dilakukan di desa Karangrejo kecamatan Manyar kabupaten Dati II Gresik. Populasi penelitian ini adalah wanita-wanita dari keluarga miskin yang mendapat bantuan modal IDT untuk u.~ahanya. Jumlah responden yang diwawancarai sebanyak 50 wanita" responden dipilill secara purposif. Secara rinci kriteria responden yang dipilih adalah (1) Wanita yang sudah berkeluarga (2) Termasuk dalanl kalegori keluarga miskin yang mendapal bantuan dana IDT (Keluarga pra sejahtera dan ke1uarga sejahtera I ) (3) \Vanita yang bekerja dengan bantuan modal dana IDT baik kerja paruh waklu maupun beket:ia secara penuh. Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan melaui tiga cara. pcrtama wawancara bcnlasar panduan kuesion~r, sedang dengan slI<1mi dan informan lain wawancara dilakukan dengan panduan pedoman wawancara dan cara lain adalah melalui observasi dan studi pustaka. Semua wanita yang diwawancarai tclah berke1uarga dan dalam penelitian ini lelah bekerja dibidang peracangan dan ketrampilan dengan' bantuan modal dari IDT dan usaha yang mereka lakukan sebagian besar menunjukkan adanya pcngcmbangan. mereka bekerja secara turun temurun sehingga ketrampilan yang mcrcka punyai adalah masih tradisional mcski diakui di sana-sini sudah mulai 'Ida inovasi baik yang masuk. Ada beberapa institusi asosiasi tertentu yang bisa diharapkan melalui meningkatkan peran wanita desa penditian, Inslitusi tersebut adalah institusi agama . F orum-forumseperli pc-ngajian yans ada di des,\ petlelitian ada 3-4 kcgiatan pengajian agama meml1ut respo!1(kn ..d,Jiah sanga! strafegis dimanfaatkan untuk kepcrluan sosialisasi nilai-Ililai kcselaraan gender sebab desa penelilian dikenal sebagai desa .. Sanlri " schingga dalam banyak hal pengaruh nilai-nilai agama, utamanya nilai yang berasosiasi memperkuat idiologi gender masih rel.11if kuat menyelimuti hubungan s08ml laki-laki perempuan. Sebab meskipun 8ebagian besar responden mengaku kalau suaminya lidak sekolot dan sekaku laki-laki yang maunya menang sendiri, namun dalam banyak hal jika terjai konflik dengan suami, para suami umumnya cenderung merujuk kepada nilai-nilai agama yang memperkual ideologi gender. Sebagaimana umumnya pendidikan kaum wanita di pedesaan apalagi dalam desa roT, maka jenjang pendidikan yang ada pada desa penelitian pun lebih dad liga perempat banya sampai pada sekolab dasal'. Mcski ada sebagian wanita yang mempunyai ketrampilan khusus seperli komputer, membuat kuekue namun semua itu tidak banyak OOrarti. Sebab para wanita terjebak dalam aktifitas pekerjaan rutin tradisional yang diwarisinya sccara rurun-Iemurun yakni sebagai bakul ikan, konveksi dan ketrampilan. Sumbangan wanita terhadap ekonomi kcluarga rdatif besar, Meski demikian, temyata besaran sumbangan ekonomi wanita tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap beban pekerjaan domestik yang secara tradisional mcnjadi beban tanggungjawab istri, Namun hal yang bisa dibanggakan bahwa para suami umumnya mengakui babwa istri mereka cukup membanlu ckonomi keluarga dan para laki-Iaki menyadari babwa pekerjaan ist1'i juga ha1U.~ dibantu tanpa melihat jenis pekerjaannya namun nialan ini mcmudar karena adanya " 1.1001 " masyarakat yang masih melihat anch dan dinilai .. kalah " dengan istrinya kalau sampai membantu pekerjaan-pekerjaan domestik Secara umum dapat disimpulkan bahwa wanita sudah mempunyai akses ekonomi untuk mengentaskan kemiskinannya begitu juga dalam banyak hal kaum wanila lelab banyak aksesnya dalam ekonomi keluarga, namun semuanya itu masih belum banyak berubah struktur huhungan sosial Patriarkhi. Artinya, posisi wanita tetap tersubordinasi dan di bawah bayang bayang ideologi gender. Peran ganda yang disandang wanita ternyata semakin membertakan tugas dan bahan tanggung jawab wanita, dan ironisnya, status itu tidak dibarengi dengan peran ganda pria ( suaminya ).