KOMPARASI ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA DAN FISIBILITAS ADMINISTRASI PIRANTEL PAMOAT DENGAN BIJI LAMTORO GUNG (LEUCAENA LEUCOCEPHALA)(Sebagai Pengobatan Altematif Penyakit Kecacingan Ascariasis, Trichuriasis Studi Pada SD Curah Grinting III, Mayangan IV dan Mayangan V Kabupaten Probolinggo)

Penelitian ini dilaksanakan dalam upaya pemberantasan penyakit kecacingan dengan cara membandingkan fisibilitas administrasi dan efektivitas biaya terhadap penggunaan biji lamtoro gung dengan pirantei pamoat sebagai obat cacing. Sasaran penelitiannya ditujukankepada anak sekolah dasar melalui kegiat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: TJIPTO RINI, 099812843 M
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2000
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/49261/7/KK%20TKA%2027-01%20RIN%20K.pdf
http://repository.unair.ac.id/49261/
http:/lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini dilaksanakan dalam upaya pemberantasan penyakit kecacingan dengan cara membandingkan fisibilitas administrasi dan efektivitas biaya terhadap penggunaan biji lamtoro gung dengan pirantei pamoat sebagai obat cacing. Sasaran penelitiannya ditujukankepada anak sekolah dasar melalui kegiatan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Dalam penelitian ini murid sekolah dasar dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama sebanyak 20 murid diberi minum pirantel pamoat 250 mg karena sesuai dengan anjuran dari Departemen Kesehatan R.I. tahun 1998, kelompok kedua diberi minum larutan bUi lamtoro gung (Leucaena leucocephala) 50 gram sekali minum, kelompok ketiga sebanyak 20 mood diberi minum tarutan biji lamtoro gung 50 gram pada hari pertama dan 50 gram pada hari yang kedua, kelompok keempat sebanyak 20 murid diberi minum larutan biji lamtoro gung 50 gram pada hari pertama, 50 gram pada hari kedua dan 50 gram pada hari ketiga. Sebelum dan sesudah pengobatan pemeriksaan faeces selalu dilakukan. Seminggu setelah pengobatan yang terakhir dari masing-masing kelompok diperiksa faecesnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 murid pada ke1ompok pertama setelah dievaluasi melalui pemeriksaan faeces, ternyata yang sembuh benar sebanyak 16 \TIurid: Pada kelompok kedua juga 16 mood, kelompok ketiga dan keempat semuanya sembuh. Indikator angka kesembuhan adalah sudah tidak adanya telur cacing Ascaris lumbricoides dan Trichuris Irichiura di dalam faeces. .