"KINERJA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT. PETROKIMIA GRESIK TERHADAP MASYARAKAT" (Dengan Mengunakan Value Added Statement)
Semakin besamya keinginan perusahaan dalam berekspansi akan membawa dampak yang semakin besar pula terbadap lingkungannya. Praktek bisnis saat ini belum mengatur secara tegas pertanggungjawaban atas hal tersebut. Dari sudut pandang akuntansi, tanggungjawab pelaporan seharusnya disusun agar para pema...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
2004
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/49761/7/KK%20A%20326-04%20CHO%20K-EDT.pdf http://repository.unair.ac.id/49761/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Semakin besamya keinginan perusahaan dalam berekspansi akan membawa dampak yang semakin besar pula terbadap lingkungannya. Praktek bisnis saat ini belum mengatur secara tegas pertanggungjawaban atas hal tersebut. Dari sudut pandang akuntansi, tanggungjawab pelaporan seharusnya disusun agar para pemakai laporan yang lebih luas (stakeholders) dapat menggunakannya.
Saat ini Konsep filai tambah merupakan bentuk yang reIevan dengan konsep pertanggungjawaban sosial perusahaan, karena berdasar pada sudut pandang stakeholder. Laporan nilai tambah mengukur kekayaan yang diciptakan oleh perusahaan dan didistribusiksn kepada yang berkepentingan (stakeholder). Laporan ini memberikan informasi yang sudab ada dalam akWl-akun tradisional, dengan jalan menyusun dan mengklasifikasikan kembali inforrnasi-infomasi yang sudah ada dan menyajikan dalam perspektif yang berbeda.
Pengukuran kinerja melalui laporan nilai tambah dilakukan untuk mengukur proporsi distribusi nilai tambah yang diberikan kepada stakeholder. Dari hasil penelitian di PT Petrokimia Gresik. dapat dilaporkan bahwa nilai tambah dari tabun 2001 ke tabun 2002 meningkat sebesar 4,65%. Peningkatan tersebut juga terjadi dari tabun 2002 ke 2003 sebesar 25%, yang dikarenakan adanya kenaikan penjuslan sebesar 46,43 % ditambah dengan adanya peningkatan laha diluar usaha pada tahun 2003 sebesar 278 % dibandingkan dengan tabun 2004" Distribusi nilai tambah terbesar pada tabun 2003 diterima karyawan dan manajemen (47.72%) disusul oleh perusahaan (22,46%), penyedia dana (20,08%), pernerintah (9,46 %) dan masyarakat (0,28 %). Proporsi ini sedikit berubah hila dibanding pada tabun 2002 dan tahun 2001. dimana distribusi nilai tambah terbesar pada 2 tahun tersebut adalah untuk karyawan dan manajernen masingmasing (39,75% dan 40,82%), kemudian baru penyedia dana masing-masing (28,42% dan 30,03%), perusahaan (21,79% dan 21,11%), pemerintah masingmasing (9.73% dan 6,55%). dan masyarakat (0,31 % dan 1,50%). |
---|