SINTESIS 1-BENZOIL,3(4-FLUOROBENZOIL UREA DAN UJI AKTIVITAS PENEKAN SISTEM SARAF PUSAT PADA MENCIT (MUS MUSCULUS)

Usaha untuk mendapatkan senyawa baru yang mempunyai aktivitas penekan sistem saraf pusat yang lebih poten dengan efek samping minimal terus dilakukan sampai sekarang. Salah satunya adalah dengan melakukan modifikasi struktur urea. Siswandono (2001) te1ah melakukan sintesis senyawa 1,3-dibenzoilurea...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: IDHA NASRUL HIDAYAH, 059812024
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2002
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/49768/7/kk%20FF%2022-02%20HID%20S.pdf
http://repository.unair.ac.id/49768/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Usaha untuk mendapatkan senyawa baru yang mempunyai aktivitas penekan sistem saraf pusat yang lebih poten dengan efek samping minimal terus dilakukan sampai sekarang. Salah satunya adalah dengan melakukan modifikasi struktur urea. Siswandono (2001) te1ah melakukan sintesis senyawa 1,3-dibenzoilurea meialui reaksi asilasi antara benzoilurea dengan benzoil klorida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa tersebut tidak mempunyai aktivitas sedatif-hipnotik tetapi mempunyai aktivitas potensiasi terhadap tiopentaL Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh senyawa baru turunan benzoilurea yang mempunyai aktivitas penekan sistem saraf pusat yang lebih besar daripada senyawa induknya, yaitu dengan melakukan modifikasi lebih lanjut dari senyawa 1.3-dibenzoilurea. Modifikasi molekul dilakukan terhadap einein benzena pada rantai samping dengan menambahkan gugus fluoro. Sintesis senyawa 1-benzoil, 3-(4-fluorobenzoil)urea dilakukan melalui reaksi asilasi antara gugus amina primer rantai samping senyawa benzoilurea dengan senyawa 4-fluorobenzoil klorida. Gugus fluoro mempunyai sifat elektronik yang lebih besar dibanding senyawa 1,3-dibenzoilurea, sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan aktivitasnya sebagai penekan sistem saraf pusat. Reaksi asilasi dilakukan dengan menggunakan metode gabungru'< antara metode peneampuran fisik dan metode Sehotten-Baumann menggunakan pelarut tetrahidrofuran dan dilakukan pemanasan pada suhu 50-100°C se~ama 2,5 jam untuk menyempurnakan reaksi. Kemudian dilakukan pemumian hasil sintesis dengan pelarut etanol panas. Kemurnian senyawa hasil sintesis dilakukan dengan KL T menggunakan berbagai fase gerak dan penentuan jarak Iebur. Adanya noda tunggal pada ketiga fase gerak dan jarak Iebur senyawa yang sempit menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis murni seeara KL T. Identifikasi struktur senyawa dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV -VIS, Spektrofotometer FT IR dan spektrometer lH_NMR. Dari ketiga spektrurn tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis adalah 1-benzoil, 3-( 4-fluorobenzoil)urea.