ISOLASI SENYAWA (+)-PINORESINOL DARI KULTUR PUCUK Fagraea racemosa Jack ex WaLL
Fagraea racemosa mengandung senyawa lignan (Okuyama, dkk.,1995). Senyawa lignan terbukti sebagai modulator penting dari aktivitas kemoproventif kanker (Owen, dkk., 2000). Penelitian untuk mendapatkan senyawa antikanker yang efektif terus dilakukan, semng dengan ditemukannya senyawa podophyllotoxin y...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
2003
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/50001/1/KK%20FF%2031%2004%20Set%20i.pdf http://repository.unair.ac.id/50001/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Fagraea racemosa mengandung senyawa lignan (Okuyama, dkk.,1995). Senyawa lignan terbukti sebagai modulator penting dari aktivitas kemoproventif kanker (Owen, dkk., 2000). Penelitian untuk mendapatkan senyawa antikanker yang efektif terus dilakukan, semng dengan ditemukannya senyawa podophyllotoxin yang memperlihatkan kemampuan dalam menghambat pembelahan sel kanker (Robinson, 1983 dan Snyder, 1996), di sini lignan memiliki peranan sebagai prekursor podophyllotoxin (Leuscher, 1990). Dengan demikian, senyawa lignan yang terkandung dalam Fagraea racemosa, juga mempunyai prospek besar untuk dikembangkan sebagai obat antikanker.
Karena lokasi tumbuh Fagraea racemosa terlokalisasi dan jauh dari tempat penelitian, maka timbul kesulitan untuk memperolehnya, maka dipilih teknik Kultur laringan Tanaman (KlT). lnisiasi dan optimasi media telah dilakukan dan analisis profil kandungan metabolit sekunder ekstrak metanol dan kloroform kultur pucuk temyata tidak sarna dengan yang terkandung dalam daun tanaman asalnya (Ekayanti, 2002). Isolasi ekstrak metanol dengan fase gerak kloroformmetanol (2 : 3) diperoleh lima fraksi, hanya ada satu fraksi yang mumi. Isolat dianalisis dengan TLC dengan fase gerak kloroform-metanol-air (7 : 4 : 1) juga telah dilakukan. Sebagai optimasi metode penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka dalam penelitian ini akan dicoba metode yang lain, yakni dengan menggunakan metode dari Institut Biologi Farmasi Universitas Dusseldorf yang telah berhasil mengisolasi senyawa pinoresinol dari tanaman Alyxia reinwardtii.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah (+)-pinoresinol dapat diisolasi dari kultur pucuk Fagraea racemosa dengan menggunakan metode dari lnstitut Biologi Farmasi Universitas Dusseldorf ladi penelitian ini merupakan konfirmasi dari penelitian sebelumnya.
Ekstraksi menggunakan metode dari Institut Biologi Farmasi Universitas Dusseldorf. Hasilnya, dianalisis dengan KL T fase gerak etil asetat : metanol : air = 100 : 16,5 : 13,5. Ekstrak MI, EA2, dan M2 memisahkan dua noda dan ekstrak EA 1 dan A memisahkan satu nOda' Harga Rf sampel berbeda dengan Rf standar. Penampak noda sinar UV 'A = 254 nm memberikan wama ungu sarna dengan standamya sedangkan penampak noda Ce(S04)2 memberikan wama coklat pada standamya dan pada ekstrak MIb, A, dan EA2f juga memberikan wama coklat. Profil spektrum absorban reflaktan tiap ekstrak berbeda dengan standamya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak kultur pucuk Fagraea racemosa tidak mengandung (+ )-pinoresinol. |
---|