DESKRIPSI UJARAN ANAK RETARDASI MENTAL KATEGORI IMBESIL (IQ 25-50)

Setiap anak yang lahir di dunia ini pasti mengalami proses berbahasa. Banyak hal yang rnempengaruhi pernerolehan bahasa pada anak. Tapi tidak semua anak mengalami proses pemerolehan bahasa secara nonnal. Anak penyandang retardasi mental salah satunya. Retardasi mental merupakan suatu kondisi keterbe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HAPSARI PALUPI, 079615183
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2001
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/51047/1/kk%20FS%20BI%2003.01%20pal%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/51047/
http:/lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Setiap anak yang lahir di dunia ini pasti mengalami proses berbahasa. Banyak hal yang rnempengaruhi pernerolehan bahasa pada anak. Tapi tidak semua anak mengalami proses pemerolehan bahasa secara nonnal. Anak penyandang retardasi mental salah satunya. Retardasi mental merupakan suatu kondisi keterbelakangan intelegensi. Keterbelakangan intelegensi ini disebabkan olch berbagai faktor antara lain faktor genetik herediter dan trauma perinatal. Hal tersebut mengakibatkan fungsi otak menjadi terganggu dan mengakibatkan proses pemerolehan bahasa pada anak rnenjadi lambat. Dalarn skripsi ini akan membahas tentang deskripsi ujarannya karena bentuk kornunikasi pertama yang diajarkan pada seorang anak adalah bunyi dan pengujaran, maka dari itu penting untuk mengkaji bidang fonologinya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan penyimpangan-penyimpangan fonologi dalam berbahasa Indonesia, bisa berupa penghilangan, penambahan maupun perubahan fonem. Dengan tujuan tersebut diharapkan dapat bermanfaat untuk landasan proses latihan ujaran dan kegiatan terapi bicara (speech therapy) pada anak penyandang retardasi mental. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan pola-pola bunyi yang muncul dalam pengujaran-pengujaran anak retardasi mental. Pengumpulan datanya menggunakan teknik pancing dan teknik rekam. Setelah data terkumpul data dianalisis secara fonetis untuk rnengetahui penyimpangan-penyimpangan fonologisnya. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa anak penyandang retardasi mental pemerolehan bahasanya san gat lemah. Pernerolehan bahasanya masih terbatas pada fonologi, belum sampai ke bidang mortblogi, sintaksis dan wacana. Kegagalan dalam memproduksi bahasa atau fonem disebabkan karena kegagaJan pusat motorik pada otak untuk menggerakkan alat artikulator seperti gerak bibir, gcrak palatal, gerak dorso, gerak lamino, gerak apiko dan lain-lain yang bcrtugas untuk menghambat udara untuk dibentuk menjadi bunyi. Dari sinilah penyimpangan-penyimpangan fonologi terjadi, sehingga anak retardasi mental menghasilakan bunyi yang tidak sama dengan orang normal. Dari hasil penelitian diatas peneliti juga berusaha merumuskan upaya pemulihan fonologi bagi anak penyandang retardasi mental.