Menuju Swasembada Daging Di Indonesia Dengan Tes Progesteron Paper Strip: Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Penyakit Dalam dan Bedah Veteriner pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga di Surabaya pada hari Sabtu, tanggal 27 Agustus 2016

Dewasa ini kita dikejutkan dengan kenyataan bahwa kebutuhan daging secara nasional sebagai produk protein hewani yang tidak mampu dicukupi oleh pemerintah untuk kepentingan masyarakat, Dalam hal ini, daging sapi merupakan salah satu komoditas yang memberikan kontribusi untuk perbaikan gizi masy...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: I Komang Wiarsa Sardjana, Prof.Dr.drh
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: Fakultas Kedokteran Hewan 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/51589/1/PG.11-16%20Sar%20m%20kunci.pdf
http://repository.unair.ac.id/51589/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Dewasa ini kita dikejutkan dengan kenyataan bahwa kebutuhan daging secara nasional sebagai produk protein hewani yang tidak mampu dicukupi oleh pemerintah untuk kepentingan masyarakat, Dalam hal ini, daging sapi merupakan salah satu komoditas yang memberikan kontribusi untuk perbaikan gizi masyarakat, khususnya kebutuhan protein hewani. Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, memiliki tingkat konsumsi daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada tahun 2010 mencapai 1,69 kg/kapita/tahun, dan pada tahun 2011 mengalami peningkatan yang mencapai 1,83 kg/kapita/tahun. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk terjadinya pertumbuhan ekonomi, maka kebutuhan daging sapi di Indonesia dari tahun ke tahun akan semakin meningkat. Data dari Kementerian Pertanian, melalui Direktorat Jenderal Peternakan, total produksi daging sapi dalam negeri pada tahun 2011 mencapai 465.823 ton, yang pada kenyataannya ketersediaan daging sapi tersebut masih belum dapat memenuhi kebutuhan daging sapi di dalam negeri secara nasional sehingga kekurangan akan kebutuhan daging sapi tersebut dipenuhi pemerintah melalui kebijakan impor sapi maupun impor daging sapi dari beberapa negara seperti Australia dan Selandia Baru.