DIMENSI PENGALAMAN, KEYAKINAN DAN PENGETAHUAN AGAMA PADA PBRILAKU BBRAGAMA (STUDI PADA SEKTE "X" DI KOTAMADYA SURABAYA)

Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti untuk menyoroti fenomena perkembangan agama Kristen yang ditandai oleh munculnya berbagai penafsiran agama yang berbeda di dalamnya. Perbedaan penafsiran ini terwujud dalam berbagai aliran dan sub-aliran yang "resmi atau legal" maupun sekte...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DINAR PRATIWI F., 079314000
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1997
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/51719/1/KK%20FIS%20S%20346-98%20DIN%20D.pdf
http://repository.unair.ac.id/51719/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti untuk menyoroti fenomena perkembangan agama Kristen yang ditandai oleh munculnya berbagai penafsiran agama yang berbeda di dalamnya. Perbedaan penafsiran ini terwujud dalam berbagai aliran dan sub-aliran yang "resmi atau legal" maupun sekte-sekte yang tidak "resmi". Perkembangan sekte umumnya terjadi di perkotaan salah satunya di Surabaya. Salah satu sekte di Surabaya yang menarik untuk diteliti adalah sekte "X" yang terpilih sebagai obyek penelitian. Fokus penelitian dirumuskan sebagai berikut : 1. Paham dan nilai-nilai keagamaan apa saja yang dikembangkan dalam kelompok atau sekte "X"? 2. Oi antara dimensi pengalaman, keyakinan dan pengetahuan agama, dimensi apakah yang dominan mendorong individu untuk masuk menjadi anggota sekte "X" ? 3. Di antara dimensi pengalaman, keyakinan dan pengetahuan agama, dimensi apakah yang dominan membuat individu tetap bertahan di dalam keanggotaan sekte ? Oi dalam pendekatan teoritis diuraikan dua konsep utama yakni interpretasi agama dan gerakan sosial keagamaan. Pendekatan teoritis dilakukan dalam konteks paradigma definisi sosial; salah satunya dengan teori fenomenologi yang memberikan pemahaman yang mendalaman terhadap perilaku manusia sebagai aktor yang kreatif di dalam lingkungannya. Penelitian ini bertipe deskriptif dengan penekanan pada data dan analisa yang bersifat kualitatif Peneliti menggunakan metode partisipant observation (observasi terlibat) yang menuntut keterlibatan peneliti di dalam kehidupan sekte. Oengan demikian, teknik pengumpulan data yang dapat digunakan adalah pengamatan langsung di lokasi penelitian, wawancara mendalam, dan pengumpulan dokumen. Pokok-pokok hasil penelitian antara lain : 1 . Sekte "X" muncul di tengah-tengah perpecahan gereja dan menyatakan kekecewaannya terhadap perpecahan itu dan prihatin terhadap kualitas keimanan umat Kristen khususnya dalam hal pemahaman Alkitab. 2.Di dalam sekte dijunjung tinggi kekerasan etika agama dan sikap "totalitas" yang khas dalam beragama. 3.Dikembangkan hubungan personal yang sangat khas; yakni keeratan hubungan personal bergaya "Barat", loyalitas dan militansi yang dibina mulai di tingkat kelompok kecil. 4.Meski unsur kebebasan terlihat menonjol, namun peran seorang pendeta sebagai pemimpin sekte tetap sentral. . Terdapat perbedaan interpretasi perilaku agama antara jajaran pimpinan sekte dengan anggota sekte. Perilaku agama pimpinan sekte terlihat sebagai bentuk kekecewaan yang terwujud dalam bentuk protes terhadap gereja-gereja yang ada sementara perilaku agama anggota sekte lebih terlihat sebagai bentuk kekecewaan yang terwujud dalam kebosanan dan "meaninglessness" dalam kehidupan agama yang lama sehingga individu merasa perlu mencari bentuk-bentuk pemuasan baru bagi jiwa mereka. Hasil akhir dari penelitian ini mengisyaratkan adanya dominasi dimensi pengalaman emosional individu dalam perilaku beragamanya. Kemungkinan, pola semacam ini akan teruIang di masa datang jika individu tersebut berada dalam kondisi yang sarna saat dirinya memutuskan untuk masuk ke dalam sekte. Jadi, peluang munculnya sekte-sekte serupa tetap terbuka.