PENGARUH PEMBERIAN Pb ASETAT TERHADAP HISPATOLOGI HATI DAN GINJAL MENCIT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari sampai sejauh mana Pb asetat menimbulkan perubahan pada garnbaran histopatologi hepar dan ginjal. Dengan menggunakan hewan percobaan sejum1ah 28 ekor mendt jantan strain BAL B/C berumur tiga bulan. Sebelum percobaan, mencit diadaptasikan dal...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kusuma Sri Handayani, 069211887
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1997
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/51785/1/KK%20KH%201142-98%20HAN%20P.pdf
http://repository.unair.ac.id/51785/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari sampai sejauh mana Pb asetat menimbulkan perubahan pada garnbaran histopatologi hepar dan ginjal. Dengan menggunakan hewan percobaan sejum1ah 28 ekor mendt jantan strain BAL B/C berumur tiga bulan. Sebelum percobaan, mencit diadaptasikan dalam kondisi, tempat dan pakan yang sarna selarna dua minggu. Selanjutnya selarna percobaan mencit dibagi menjadi empat kelompok perlakuan. Setiap perlakuan terdiri dari tujuh ekor mencit yang ditempatkan dalam satu temp at. Pb asetat diberikan secara oral 0,2 mt tarutan Pb asetat datam air suling, dengan menggunakan sonde setiap han selarna lima minggu dengan konsentrasi masing-masing 0 ppm sebagai kontrol, 120 ppm, 250 ppm dan 500 ppm. Rancanganpenelitian yang dipakai adaIah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tujuh ulangan, hasilnya dianalisis dengan mengunakan Uji Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan Uji Pasangan BergandaZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pb asetat menyebabkan.kerusakan pada hepar dan ginjal mendt. Pemberian Pb asetat secara oral pada mendt jantan selama lima minggu dengan konsentrasi 125 ppm tidak berpengaruh terhadap gambaran histopatotogi hati sedangkan pengaruh pemberian Pb asetat dengan konsentrasi 500 ppm memperlihatkan jenis kerusakan yang sarna dengan konsentrasi 250 ppm, tetapi pada konsentrasi 500 ppm memperlihatkan keadaan yang lebih berat yang ditandai dengan adanya kongesti vena sentraIis, perdarahan sinusoid, degenerasi metemak dan nekrosis sel hati pada hampir seluruh jaringan. Pemberian Pb asetat pada ginjal dengan konsentrasi 125 ppm, 250 ppm dan 500 ppm mempunyai pengaruh yang sarna terhadap gambaran histopatologi ginjal yang ditandai dengan adanya kongesti diantara tubulus dan glomerulus, degenerasi keruh sampai hidropik pada epithel tubulus, nekrosis set tubulus dan penebalan kapsula Bowman.