KEMAMPUAN PERASAN BAWANG PUTIH SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERIAL PADA MENCIT DIINFEKSI DENGAN Mycobacterium bovis

Telah dilakukan penelitian untuk menqetahui lebih lanjut penqaruh pember ian bawanq putih dalam bentuk perasan sebaqai bahan antibakterial terhadap kuman Mycobacterium bovis yanq diinfeksikan pada mencit (Hus musculusJ. Pada penelitian ini diqunakan 40 ekor mencit betina galur Webster berumur 2-3 b...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: JULIA ESTI QUINTIATI, 068611174
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1991
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/51909/1/KK%20FKH%20630-41%20QUI%20K.pdf
http://repository.unair.ac.id/51909/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
id id-langga.51909
record_format dspace
spelling id-langga.519092017-01-26T17:08:14Z http://repository.unair.ac.id/51909/ KEMAMPUAN PERASAN BAWANG PUTIH SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERIAL PADA MENCIT DIINFEKSI DENGAN Mycobacterium bovis JULIA ESTI QUINTIATI, 068611174 SF925 Veterinary physical medicine Telah dilakukan penelitian untuk menqetahui lebih lanjut penqaruh pember ian bawanq putih dalam bentuk perasan sebaqai bahan antibakterial terhadap kuman Mycobacterium bovis yanq diinfeksikan pada mencit (Hus musculusJ. Pada penelitian ini diqunakan 40 ekor mencit betina galur Webster berumur 2-3 bulan denqan berat badan berkisar antara 25-30 qram. Pada penelitian ini 40 mencit kemudian dibaqi menjadi 5 kelompok: kelompok I merupakan kontrol diberikan 0.5 rol NaCl f1s1010q1s secara per oral, kelompok II (Pt) diberi perasan bawanq put1h secara per oral dengan dosis 25 mq/25 9 berat badan (aB) mencit, kelompok III (pz) : 50 mq/25 q BB, kelompok IV (Pa) 75 mq/25 q BB dan kelompok V (P.) : 100 mg/25 9 BB. Semua dosis perasan bawanq putih diberikan dalam volume 0.5 ml sehari sekali. Penqamatan dilakukan dengan melihat kematian hewan percobaan sampai didapatkan jumlah kematian konstan atau t1dek terjadi kematian hewan percobaan lag1. Hasil yang didapat kemudian dianalisa secara statistik dengan Rancangan Acak lenqkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 100 mg/25 9 BB merupakan dosis terbaik sebagai bahan anti bakterial, tetapi tidak terdapat perbedaan d1antara dosis 75 mg/25 q BB dan 50 mg/25 9 BB. Dosis 25 mg/25 9 BB merupakan dosis terendah yang memberikan efek ant1bakterial tetapi masih berbeda nyata dengan kontrol. 1991 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/51909/1/KK%20FKH%20630-41%20QUI%20K.pdf JULIA ESTI QUINTIATI, 068611174 (1991) KEMAMPUAN PERASAN BAWANG PUTIH SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERIAL PADA MENCIT DIINFEKSI DENGAN Mycobacterium bovis. Skripsi thesis, Universitas Airlangga. http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
topic SF925 Veterinary physical medicine
spellingShingle SF925 Veterinary physical medicine
JULIA ESTI QUINTIATI, 068611174
KEMAMPUAN PERASAN BAWANG PUTIH SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERIAL PADA MENCIT DIINFEKSI DENGAN Mycobacterium bovis
description Telah dilakukan penelitian untuk menqetahui lebih lanjut penqaruh pember ian bawanq putih dalam bentuk perasan sebaqai bahan antibakterial terhadap kuman Mycobacterium bovis yanq diinfeksikan pada mencit (Hus musculusJ. Pada penelitian ini diqunakan 40 ekor mencit betina galur Webster berumur 2-3 bulan denqan berat badan berkisar antara 25-30 qram. Pada penelitian ini 40 mencit kemudian dibaqi menjadi 5 kelompok: kelompok I merupakan kontrol diberikan 0.5 rol NaCl f1s1010q1s secara per oral, kelompok II (Pt) diberi perasan bawanq put1h secara per oral dengan dosis 25 mq/25 9 berat badan (aB) mencit, kelompok III (pz) : 50 mq/25 q BB, kelompok IV (Pa) 75 mq/25 q BB dan kelompok V (P.) : 100 mg/25 9 BB. Semua dosis perasan bawanq putih diberikan dalam volume 0.5 ml sehari sekali. Penqamatan dilakukan dengan melihat kematian hewan percobaan sampai didapatkan jumlah kematian konstan atau t1dek terjadi kematian hewan percobaan lag1. Hasil yang didapat kemudian dianalisa secara statistik dengan Rancangan Acak lenqkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 100 mg/25 9 BB merupakan dosis terbaik sebagai bahan anti bakterial, tetapi tidak terdapat perbedaan d1antara dosis 75 mg/25 q BB dan 50 mg/25 9 BB. Dosis 25 mg/25 9 BB merupakan dosis terendah yang memberikan efek ant1bakterial tetapi masih berbeda nyata dengan kontrol.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author JULIA ESTI QUINTIATI, 068611174
author_facet JULIA ESTI QUINTIATI, 068611174
author_sort JULIA ESTI QUINTIATI, 068611174
title KEMAMPUAN PERASAN BAWANG PUTIH SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERIAL PADA MENCIT DIINFEKSI DENGAN Mycobacterium bovis
title_short KEMAMPUAN PERASAN BAWANG PUTIH SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERIAL PADA MENCIT DIINFEKSI DENGAN Mycobacterium bovis
title_full KEMAMPUAN PERASAN BAWANG PUTIH SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERIAL PADA MENCIT DIINFEKSI DENGAN Mycobacterium bovis
title_fullStr KEMAMPUAN PERASAN BAWANG PUTIH SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERIAL PADA MENCIT DIINFEKSI DENGAN Mycobacterium bovis
title_full_unstemmed KEMAMPUAN PERASAN BAWANG PUTIH SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERIAL PADA MENCIT DIINFEKSI DENGAN Mycobacterium bovis
title_sort kemampuan perasan bawang putih sebagai bahan antibakterial pada mencit diinfeksi dengan mycobacterium bovis
publishDate 1991
url http://repository.unair.ac.id/51909/1/KK%20FKH%20630-41%20QUI%20K.pdf
http://repository.unair.ac.id/51909/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681146623494717440