PENYEBARAN DAN IDENTIFIKASI LARVA INFEKTIF SERTA TELUR CACING NEMATODA DARI TINJA ANJING DAN KUCING DI TEMPAT BERMAIN ANAK-ANAK DAERAH SURABAYA TIMUR
Penelltian ini dilaksanakan di wilayah Surabaya Timur, untuk mengetahul gambaran penyebaran caclng Nematoda melalui Identlfikasi larva infektif serta jenis telurnya. Sampel yang diteliti adalah tinja anjing dan kucing dari tempat bermain anak-anak. Sebanyak 17 sampel tlnja anjlng dan 15 sampel tinj...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
1992
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/52039/1/KK%20FKH%20679-93%20HAR%20P.pdf http://repository.unair.ac.id/52039/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Penelltian ini dilaksanakan di wilayah Surabaya Timur, untuk mengetahul gambaran penyebaran caclng Nematoda melalui Identlfikasi larva infektif serta jenis telurnya. Sampel yang diteliti adalah tinja anjing dan kucing dari tempat bermain anak-anak.
Sebanyak 17 sampel tlnja anjlng dan 15 sampel tinja kucing telah diperlksa di laboratorium Helminthologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Metoda pemeriksaan meliputi cara natif, uji apung, dan pemupukan. Analisa data yang dlgunakan adalah uji t, Chi Kwadrat dan Ratio Relatif Risk.
Hasli penelitlan menunjukkan 100\ sampel mengandung telur cacing Nematoda, 34,38% dlantaranya dijumpal larva lnfektlf derajat kedua dan keti9a. Jenis te1ur caci~9 yang teridentifikasl adalah Ancylostoma spp. (68,75%), Toxocara spp. (15,63%), dan Gnathostoma spp. (3,13%). Pemerlksaan pupukan diperoleh angka fertllltas 62,5%. Sedangkan pada pemeriksaan warna, menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis cacing yang menginfeksi den9an warna tlnja di lapangan.
Berdasarkan anal isis secara statlstik uji t pada hitun9an TCGT tinja antara sampel konsistensi padat dengan setengah padat tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Sedangkan dengan uji Chi Kwadrat menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata (p > 0,05) pada pengaruh sinar mataharl l~ngsung dan tak langsung, umur t1nja, dan alas tinja d1 lapangan terhadap daya tetas telur caclng di laboratorium. Dari prakiraan resiko kejadlan menunjukkan gambaran hasil pemupukan yang tldak jauh berbeda antara sinar matahari langsung dengan tak langsung, sampe1 lama dengan sampel baru serta alas tanah dengan alas rumput. |
---|