KURVA PHILLIPS DI INDONESIA TAHUN 1990-1999

A. W. Phillips pada tahun 1957 memperkenalkan bentuk kurva Phillips yang menggambarkan inflasi yang berhubungan terbalik dengan pengangguran. Selanjutnya Lipsey, Steiner dan Purvis memperkenalkan bentuk yang berbeda yaitu kurva Phillips bentuk J, di mana bentuk ini menggambarkan hubungan searah atau...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: THALYTA ERNANDYA, 049615309
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2001
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/52114/1/KK%20C%2012-02%20ERN%20K%281%29.pdf
http://repository.unair.ac.id/52114/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:A. W. Phillips pada tahun 1957 memperkenalkan bentuk kurva Phillips yang menggambarkan inflasi yang berhubungan terbalik dengan pengangguran. Selanjutnya Lipsey, Steiner dan Purvis memperkenalkan bentuk yang berbeda yaitu kurva Phillips bentuk J, di mana bentuk ini menggambarkan hubungan searah atau positif antara inflasi dan pendapatan nasional. Keduanya bernama kurva Phillips, karena yang diukur untuk variabel terikatnya sama yaitu laju inflasi, sedangkan perbedaannya hanya pada variabel bebasnya. Phillips menggunakan tingkat pengangguran sebagai variabel terikat, sedangkan Lipsey menggunakan variabel terikat tingkat GDP. Kedua variabel tersebut bisa saling menggantikan , karena tingkat pengangguran dan tingkat GDP berhubungan terbalik , sehingga jika laju inflasi dan tingkat pengangguran berhubungan terbalik, maka laju inflasi dan tingkat GDP berhubungan searah. Penelitian ini ingin membuktikan terjadi atau tidak kurva Phillips bentuk J di Indonesia seperti yang diperkenalkan Lipsey, Steiner dan Purvis. Hipotesis yang digunakan adalah bahwaa di Indonesia terjadi hubungan positif antara laju inflasi dan tingkat GDP. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa hipotesis ditolak, berarti tidak terjadi hubungan positif antara laju inflasi dan tingkat GDP. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa di Indonesia selama lahun penelitian yailu mulai tahun 1990 sampai dengan tahun 1999 tidak terjadi atau tidak berlaku hubungan positif antMa l:uu inflasi dan tingkat GDP seperti yang diperkenalkan Lipsey, Steiner dan P\lr"i~.