PENGARUH CORPORATE RISK DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI 2012-2015

• Main Author: TEGHA ARJUHARRIDO RAHMARDIKO, 041211332063
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian
• Published: 2016
• Subjects: HG4551-4598 Stock exchanges; HJ2240-5908 Revenue. Taxation. Internal revenue
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/52197/1/ABSTRAK%20.pdf; http://repository.unair.ac.id/52197/2/A.%20252-16%20Rah%20p.pdf; http://repository.unair.ac.id/52197/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Tax avoidance merupakan tindakan penghindaran pajak dimana dalam pelaksanaannya sangat berisiko karena bisa jadi melanggar peraturan-peraturan undang-undang perpajakan. Perusahaan dengan corporate risk tinggi atau risk taker cenderung akan melakukan penghindaran pajak. Sedangkan perusahaan dengan corporate goveranance akan menekan tindakan manajemen laba seperti penghindaran pajak. Tujuan penelitian ini untuk menguji apakah benar karakter perusahaan yang dinilai dengan corporate risk dan corporate governance mempengaruhi tax avoidance. Corporate governance dalam penelitian ini dibagi menjadi lima yaitu kepemilikan institusional, dewan komisaris, komisaris independen, komite audit, dan kualitas audit. Selain itu, terdapat pula tiga variabel kontrol yaitu size, leverage, dan profitability. Sampel dalam penelitian ini dipilih melalui metode purposive sampling sehingga terpilih 93 perusahaan pertambangan yang listing di BEI (Bursa Efek Indonesia) dalam empat tahun periode pengamatan yakni tahun 2012-2015. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linier berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel independen Corporate risk memiliki pengaruh positif terhadap tax avoidance perusahaan. Perusahaan dengan karakter eksekutif yang memiliki risk taker tinggi berarti berani mengambil tindakan yang berisiko seperti tindakan tax avoidance. Selain itu, kelima variabel corporate governance secara statistik tidak mempengaruhi tax avoidance. Perusahaan pertambangan di Indonesia dinilai belum bisa mempraktekan good corporate governance.