FARMAKOTERAPI OBAT ANTI-INFLAMASI PADA PASIEN DENGAN GEJALA PIRAI ARTHRITIS FASE AKUT DI RSUD DR. SOETOMO PADA TAHUN 2012-2015
Pirai arthritis atau asam urat atau dapat disebut juga encok yangmerupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (pirai artritis). Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler terbanyak yang menyerang penduduk indonesia. Penyakit ini merupakan gangguan metabolik karena asam...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/52281/1/5.%20FK.PD.19-16%20Pra%20f%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/52281/2/5.%20FK.PD.19-16%20Pra%20f.pdf http://repository.unair.ac.id/52281/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Pirai arthritis atau asam urat atau dapat disebut juga encok
yangmerupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (pirai artritis). Selain
osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler terbanyak yang
menyerang penduduk indonesia. Penyakit ini merupakan gangguan metabolik
karena asam urat (uric acid) menumpuk dalam jaringan tubuh, yang kemudian
dibuang melalui urin. Pada kondisi pirai, terdapat timbunan atau defosit kristal
asam urat didalam persendian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas farmakoterapi obat antiinflmasi
pasien dengan gejala pirai arthritis akut di RSUD Dr. Soetomo pada
tahun 2012-2015. Studi dengan metode deskriptif berjenis retrospektif ini
dilakukan dengan mempelajari rekam medis pasien RSUD Dr. Soetomo Surabaya
tahun 2012-2015 berdasarkan usia, jenis kelamin, penyakit penyerta, efek
samping , jenis farmakoterpi dan efektivitas farmakoterpi/tingkat kesembuhan.
Dari total 77 pasien pada tahun 2012 sampai 2015, didapatkan usia
terbanyak pada kelompok usia diatas 50 tahun sebesar 62%. Untuk Jenis Kelamin
didapatkan mayoritas penderita adalah laki-laki sebesar 79% dan penyakit
penyerta terbanyak yang didapat adalah CKD sebesar 44 %. Efek samping
terbesar yang didapat pada penelitian ini adalah pada ginjal sebesar 43% namun
efek samping ini tidak dapat dijadikan sebagai kesimpulan absolut efek dari terapi
obat anti-inflamasi dikarenakan adanya faktor penyerta berupa fungsi ginjal yang
sudah melemah dikarenakan penyakit lain.
Jenis Farmakoterapi terbanyak pada yang didapat pada penelitian ini
adalah kombinasi Allupurinol dengan NSAID, Hal ini dapat disebabkan karena
banyaknnya penderita yang pirai arthritis akut hanya merupakan eksaserbasi ataupun gejala sekunder yang berbarengan dengan pirai arthritis kronis, sehingga
didapatkannya cukup banyak pemberian terapi allopurinol pada penelitian ini.
Pada penelitian ini juga didapatkan hubungan antara nyeri yang berkelanjutan
pada lokasi nyeri dengan pemberian allopurinol pada penderita. Sedangkan untuk
tingkat kesembuhan terapi didapatkan kolkisin tertinggi dengan 88% |
---|