POLA RESISTENSI MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS TERHADAP OBAT ANTI TUBERKULOSIS RIFAMPISIN DI POLI MDR-TB RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

Pola Resistensi Mycobacterium Tuberculosis Terhadap Obat Anti Tuberkulosis Rifampisin di Poli MDR-TB RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Naufal Fauzy, 011211133022. Medical Faculty of Airlangga University, Surabaya, Indonesia. Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tub...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Naufal Fauzy, NIM011211133022
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/52484/1/FK.PD.50-16%20Fau%20p%20Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/52484/2/FK.PD.50-16%20Fau%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/52484/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pola Resistensi Mycobacterium Tuberculosis Terhadap Obat Anti Tuberkulosis Rifampisin di Poli MDR-TB RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Naufal Fauzy, 011211133022. Medical Faculty of Airlangga University, Surabaya, Indonesia. Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis adalah penyakit paru yang paling sering ditemukan. TB dapat disembuhkan dan dicegah. Penyebaran TB dapat malalui kontak udara. Kontak udara yang dimaksud adalah ketika penderita TB batuk, bersin atau meludah. Penderita tersebut mendorong kuman TB ke udara selanjutnya bisa ditangkap oleh orang-orang disekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi atau pola resisten OAT Rifampisin berdasarkan kelompok pasien kasus baru dan pasien yang telah diobati. Selain itu, menentukan gambaran diagram balok pola resistensi OAT Rifampisin. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan menggunakan data rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi di RSUD Dr. Soetomo selama periode Januari 2014 sampai Desember 2014. Peneliti menggunakan variabel derajat penyakit, rentang usia, serta jenis kelamin pasien. Dari 1.293 rekam medis pasien hanya 415 rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Hasil pemeriksaan pasien TB paru dengan BTA(+) didominasi oleh pasien dengan BTA(1+) sebanyak 163 pasien (39.27%). Kelompok umur pasien TB paru didominasi oleh kelompok umur 41-50 tahun sebanyak 118 pasien (28.5%). Umumnya pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 254 sampel (61%). Jumlah pasien terbanyak adalah pasien TB kambuh yaitu 130 pasien (31.32%). Di dominasi dengan pasien yang sensitif terhadap OAT Rifampisin dengan presentase 79%. Pasien dengan BTA (1+) mengalami kasus resistensi terbanyak dengan jumlah pasien sebanyak 32 pasien. Presentase resistensi terhadap OAT Rifampisin lebih rendah daripada sensitivitasnya. Dengan presentase 79% untuk sensitivitasnya dan untuk resistensinya 21%. Dari pola resistensi terhadap OAT Rifampisin bisa dilihat kasus resistensi terbanyak pada pasien dengan BTA (+1) sebanyak 32 pasien (19,64%). Pasien yang sensitive terhadap OAT Rifampisin terbanyak pada pasien BTA (+1) sebanyak 131 pasien (80,36%). Data kasus resistensi OAT Rifampisin terbanyak pada pasien TB kambuh yaitu sebanyak 38 pasien (42,7%). Sedangkan pasien dengan sensitive OAT Rifampisin di dominasi oleh pasien baru yaitu sebanyak 113 pasien (34,66%). Kata Kunci: Tuberkulosis- Pola Resistensi- Derajat Penyakit- Rentang Usia- Jenis Kelamin