EFEK PEMAPARAN INSEKTISIDA KARBOFURAN TERHADAP PERKEMBANGAN OTAKAYAM
ABSTRAK Penelitian im bertujuan mengetahui efek dari pernaparan insektisida karbofuran pada masa embrional terhadap bobot otak dan jumlah sel purkinje otak bagian cerebellum karena karbofuran merupakan bahan insektisida yang bersifat menghambat aktifitas cholinesterase bahkan pada masa embrional se...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
2004
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/52706/1/52706.pdf http://repository.unair.ac.id/52706/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
id |
id-langga.52706 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.527062017-06-18T19:16:13Z http://repository.unair.ac.id/52706/ EFEK PEMAPARAN INSEKTISIDA KARBOFURAN TERHADAP PERKEMBANGAN OTAKAYAM I MADE BANGUN ARSANA, 069912705 QL Zoology ABSTRAK Penelitian im bertujuan mengetahui efek dari pernaparan insektisida karbofuran pada masa embrional terhadap bobot otak dan jumlah sel purkinje otak bagian cerebellum karena karbofuran merupakan bahan insektisida yang bersifat menghambat aktifitas cholinesterase bahkan pada masa embrional sehingga berpotensi teratogenik pada ayam. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri dari sepuluh ulangan. Sejumlah 60 butir telur ayam bertunas (TAB) berasal dari parent stock ayam pedaging (Broiler) yang belum diinkubasi dengan berat rata-rata 62,04 gram dibagi menjadi dua umur pengamatan yaitu ayam umur satu hari (DOC) dan ayam umur dua minggu. Masing-masing waktu pengamatan tersebut dibagi lagi menjadi tiga kelompok perlakuan yaitu kelompok perlakuan kontrol (PO) dan kelompok perlakuan (PI dan P2). Karbofuran dilarutkan dalam PZ steril, kemudian disuntikkan ke TAB dengan dosis 0,0106 mglO, I mll butir (PI) dan 0,0127 mglO,1 mll butir (P2). Kelompok perlakuan kontrol disuntik dengan PZ steril sebanyak 0,1 ml. Dosis teratogenik yang digunakan memakai pendekatan LDso pada ayam dewasa serta potensi residu pada kuning telur sehingga hasil yang diperoleh dapat menunjukan dosis riil pada kondisi lingkungan. Pada penelitian pendahuluan didapat dosis 1/10 dan 1/12 LDso yang equivalent dengan dosis karbofuran 0,0106 mglbutir dan 0,0127 mglbutir. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Varian (ANA VA) untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan. Jika perlakuan memberikan pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf signifikansi 95% untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuntikan karbofuran pada masa embrional dengan dosis 0,0106 mglbutir (PI) dan 0,0127 mglbutir untuk P2, pada DOC tidak memberikan pengaruh nyata (p>O,05) terhadap bobot otak maupun jumlah sel purkinje otak. Sedangkan pada ayam umur dua minggu, perlakuan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot otak maupun jumlah sel purkinje otak. Dari uji BNT diketahui bobot otak PO tidak berbeda nyata dibandingkan dengan PI dan berbeda nyata dibandingkan P2. Sedangkan PI tidak berbeda nyata dibandingkan PO dan P2. Uji BNT terhadap jumlah sel purkinje diketahui jumlah sel purkinje PO berbeda nyata dibandingkan dengan PI dan P2, sedangkan PI tidak berbeda nyata dibandingkan dengan P2. 2004 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/52706/1/52706.pdf I MADE BANGUN ARSANA, 069912705 (2004) EFEK PEMAPARAN INSEKTISIDA KARBOFURAN TERHADAP PERKEMBANGAN OTAKAYAM. Skripsi thesis, Universitas Airlangga. http://lib.unair.ac.id |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
country |
Indonesia |
collection |
UNAIR Repository |
language |
Indonesian |
topic |
QL Zoology |
spellingShingle |
QL Zoology I MADE BANGUN ARSANA, 069912705 EFEK PEMAPARAN INSEKTISIDA KARBOFURAN TERHADAP PERKEMBANGAN OTAKAYAM |
description |
ABSTRAK
Penelitian im bertujuan mengetahui efek dari pernaparan insektisida karbofuran pada masa embrional terhadap bobot otak dan jumlah sel purkinje otak bagian cerebellum karena karbofuran merupakan bahan insektisida yang bersifat menghambat aktifitas cholinesterase bahkan pada masa embrional sehingga berpotensi teratogenik pada ayam.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri dari sepuluh ulangan. Sejumlah 60 butir telur ayam bertunas (TAB) berasal dari parent stock ayam pedaging (Broiler) yang belum diinkubasi dengan berat rata-rata 62,04 gram dibagi menjadi dua umur pengamatan yaitu ayam umur satu hari (DOC) dan ayam umur dua minggu. Masing-masing waktu pengamatan tersebut dibagi lagi menjadi tiga kelompok perlakuan yaitu kelompok perlakuan kontrol (PO) dan kelompok perlakuan (PI dan P2). Karbofuran dilarutkan dalam PZ steril, kemudian disuntikkan ke TAB dengan dosis 0,0106 mglO, I mll butir (PI) dan 0,0127 mglO,1 mll butir (P2). Kelompok perlakuan kontrol disuntik dengan PZ steril sebanyak 0,1 ml.
Dosis teratogenik yang digunakan memakai pendekatan LDso pada ayam dewasa serta potensi residu pada kuning telur sehingga hasil yang diperoleh dapat menunjukan dosis riil pada kondisi lingkungan. Pada penelitian pendahuluan didapat dosis 1/10 dan 1/12 LDso yang equivalent dengan dosis karbofuran 0,0106 mglbutir dan 0,0127 mglbutir.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Varian (ANA VA) untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan. Jika perlakuan memberikan pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf signifikansi 95% untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuntikan karbofuran pada masa embrional dengan dosis 0,0106 mglbutir (PI) dan 0,0127 mglbutir untuk P2, pada DOC tidak memberikan pengaruh nyata (p>O,05) terhadap bobot otak maupun jumlah sel purkinje otak. Sedangkan pada ayam umur dua minggu, perlakuan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap bobot otak maupun jumlah sel purkinje otak. Dari uji BNT diketahui bobot otak PO tidak berbeda nyata dibandingkan dengan PI dan berbeda nyata dibandingkan P2. Sedangkan PI tidak berbeda nyata dibandingkan PO dan P2. Uji BNT terhadap jumlah sel purkinje diketahui jumlah sel purkinje PO berbeda nyata dibandingkan dengan PI dan P2, sedangkan PI tidak berbeda nyata dibandingkan dengan P2. |
format |
Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
author |
I MADE BANGUN ARSANA, 069912705 |
author_facet |
I MADE BANGUN ARSANA, 069912705 |
author_sort |
I MADE BANGUN ARSANA, 069912705 |
title |
EFEK PEMAPARAN INSEKTISIDA KARBOFURAN
TERHADAP PERKEMBANGAN
OTAKAYAM |
title_short |
EFEK PEMAPARAN INSEKTISIDA KARBOFURAN
TERHADAP PERKEMBANGAN
OTAKAYAM |
title_full |
EFEK PEMAPARAN INSEKTISIDA KARBOFURAN
TERHADAP PERKEMBANGAN
OTAKAYAM |
title_fullStr |
EFEK PEMAPARAN INSEKTISIDA KARBOFURAN
TERHADAP PERKEMBANGAN
OTAKAYAM |
title_full_unstemmed |
EFEK PEMAPARAN INSEKTISIDA KARBOFURAN
TERHADAP PERKEMBANGAN
OTAKAYAM |
title_sort |
efek pemaparan insektisida karbofuran
terhadap perkembangan
otakayam |
publishDate |
2004 |
url |
http://repository.unair.ac.id/52706/1/52706.pdf http://repository.unair.ac.id/52706/ http://lib.unair.ac.id |
_version_ |
1681146760972468224 |