PERBANDINGAN PENGGUNAAN KETAMIN DAN ZOLETIL SEBAGAI ANASTESI UMUM, TERHADAP FREKUENSI PULSUS. FREKUENSI RESPIRASI, TEMPERATUR TUBUH DAN LAMA ANASTESI PADA ANJING

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh Ketamin dan Zoletil terhadap frekuensi pulsus, frekuensi respirasi, temperatur tubuh dan lama anastesi pada anjing. Variabel tersebut akan diamati pada lima periode pengamatan yaitu periode I (Sebe1um anastesi), periode II (Sesaat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Anang Yusuf, 060012832
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2004
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/53224/1/53224.pdf
http://repository.unair.ac.id/53224/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh Ketamin dan Zoletil terhadap frekuensi pulsus, frekuensi respirasi, temperatur tubuh dan lama anastesi pada anjing. Variabel tersebut akan diamati pada lima periode pengamatan yaitu periode I (Sebe1um anastesi), periode II (Sesaat setelah anastesi), periode III (Onzet ofAction), periode N (Duration ofAnaesthesi) dan periode V(Recovery). Hewan coba yang digunakan adalah 10 ekor anjing yang setiap ekomya akan mendapatkan dua kali perlakuan secara bergantian. Hari pertama diberikan perlakuan A (Ketamin) dengan dosis 20 mg/Kg BB secara intramuskular, perlakuan B (Zoletil) diberikan enam hari setelah perlakuan A dengan dosis 10 mg/Kg BB. 12 jam sebelum perlakuan, anjing dipuasakan untuk mengantisipasi reflek muntah, dan 15 meDit sebelum perlakuan diberikan Atropin Sulfat 0,1 mg/Kg BB secara subcutan untuk mengatasi hipersalivasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan A dan perlakuan B. Untuk mengetahui ada tidaknya depresi frekuensi pulsus, frekuensi respirasi serta perubahan temperatur tubuh pada masing-masing perlakuan, dilakukan uji F. Jika terdapat perbedaan yang nyata atau sangat nyata, dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa antara perlakuan A dan perlakuan B terdapat perbedaan yang sangat nyata terhadap frekuensi pulsus. Masing-masing perlakuan menyebabkan peningkatan frekuensi pulsus, tetapi kenaikan frekuensi pulsus akibat perlakuan A lebih tinggi daripada perlakuan B. T erhadap frekuensi re3pirasi, perlakuan B menyebabkan terjadinya peningkatan frekuensi respirasi yang lebih tinggi dari perlakuan A. Perlakuan A dan perlakuan B tidak terdapat perbedaan yang nyata pada temperatur tubuhnya, yaitu cenderung menurunkan temperatur tubuh. Lama anastesi pada perlakuan A dan perlakuan B adalah sangat berbeda nyata. perlakuan B mempunyai lama anastesi yang lebih panjang dari perlakuan A.