OPTIMALISASI CITRA MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) T2 FAST SPIN ECHO (FSE) DENGAN VARIASI ECHO TRAIN LENGHT (ETL) PADA KASUS RUPTUR TENDON ACHILLES
Telah dilakukan penelitian yang berjudul Optimalisasi Citra Magnetic Resonance Imaging (MRI) T2 Fast Spin Echo (FSE) dengan Variasi Echo Train Length (ETL) pada Kasus Ruptur Tendon Achilles. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi Echo Train Length (ETL) terhadap hasil...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/53266/1/MPF%2027-16%20Fir%20o%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/53266/9/53266.pdf http://repository.unair.ac.id/53266/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Telah dilakukan penelitian yang berjudul Optimalisasi Citra Magnetic
Resonance Imaging (MRI) T2 Fast Spin Echo (FSE) dengan Variasi Echo Train
Length (ETL) pada Kasus Ruptur Tendon Achilles. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh variasi Echo Train Length (ETL) terhadap hasil citra
pemeriksaan MRI enkle dan mengetahui berapa nilai Echo Train Length (ETL)
yang optimal pada pemeriksaan MRI enkle sehingga dapat menghasilkan citra yang
optimal. Dalam penelitian ini, variasi ETL yang digunakan adalah 12-20 dengan
interval 2 pada pembobotan T2 FSE sagittal. Hasil penelitian didapatkan pengaruh
Echo Train Length (ETL) terhadap kualitas citra MRI enkle sagittal menggunakan
pembobotan T2 FSE dianalisa pada 25 citra dari lima pasien. Analisa data dilakukan
secara kuantitatif dengan metode Region Of Interest (ROI) langsung pada citra
komputer pesawat MRI kemudian dilakukan analisis Signal to Noise Ratio (SNR)
dan Contras to Noise Ratio (CNR). Signal to Noise Ratio (SNR) paling tinggi
terdapat pada jaringan lemak (Fat), sedangkan Contras to Noise Ratio (CNR) paling
tinggi pada jaringan Tendon-Fat dengan nilai ETL 12 pada dua pasien. Uji statistik
menunjukkan bahwa nilai SNR diperoleh hasil Signifikan pada jaringan Tendon
sebesar 0.007 (p<0.05), Lemak sebesar 0.364 (p>0.05), Fibula sebesar 0.912
(p>0.05) dan HeelBone sebesar 0.436 (p>0.05), sedangkan untuk CNR pada
jaringan Tendon-FAT sebesar 0.041 (p<0.05). Hasil ini menunjukkan bahwa variasi
ETL dengan pembobotan T2 FSE sagittal memiiliki perbedaan bermakna pada
jaringan Tendon dan Tendon-Lemak terhadap kualitas citra MRI. SNR dan CNR
merupakan aspek yang penting dalam proses optimalisasi citra dalam memberikan
informasi diagnosa. |
---|