DAYA ANTHELMINTIK PERASAN BIJl PEPAYA TERHADAP CACING Ascaris suum SECARA IN VITRO

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui daya anthelmintik perasan biji pepaya dan pengaruh pemanasan perasan biji pepaya pada jumlah cacing yang mati/paralisis. Penelitian dilakukan secara in vitro dengan rendaman, menggunakan cacing Ascaris suum sebagai hewan percobaan. Sebanyak sepuluh ekor c...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NURKOLIS, 068711363
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1992
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/53388/1/KK%20FKH%20719-93%20NUR%20D.pdf
http://repository.unair.ac.id/53388/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui daya anthelmintik perasan biji pepaya dan pengaruh pemanasan perasan biji pepaya pada jumlah cacing yang mati/paralisis. Penelitian dilakukan secara in vitro dengan rendaman, menggunakan cacing Ascaris suum sebagai hewan percobaan. Sebanyak sepuluh ekor cacing dalam tiap cawan petri yang dianggap sebagai satu satuan percobaan dan tiap perlakuan terdiri dari lima ulangan: Penentuan dosis LD50 dengan metode Ekstra Farmakope Indonesia II. Pengaruh pemanasan perasan diketahui dari jumlah cacing yang mati/paralisis dalam perasan biji pepaya yang dipanaskan dibandingkan dengan jumlah cacing yang mati/paralisis dalam perasan biji pepaya segar. Dosis yang dibandingkan adalah perasan biji pepaya dengan kadar 25 persen, 50 persen, 75 persen dan 100 persen. Sebagai pelarut adalah larutan garam fisiologis. Perhitungan potensi relatif sebagai ukuran daya anthelmintik didapatkan hasil rata-rata sebesar 5,6942 persen ± 0,4541. Jumlah cacing yang mati/paralisis tertinggi dalam perasan biji pepaya segar maupun yang dipanaskan terdapat pada kadar 100 persen meskipun tidak berbeda nyata dengankadar 75 persen. Pada masing-masing kadar perasan yang dipanaskan dan perasan segar, setelah dianalisis dengan uji t menunjukkan bahwa pemanasan tidak berpengaruh pada jumlah cacing yang mati/paralisis.