DETEKSI KELAINAN PADA CRANIUM MANUSIA DALAM LINGKUP FOTOGRAFI FORENSIK DENGAN SINAR INFRAMERAH (IR), ULTRAVIOLET (UV), DAN CAHAYA NORMAL UNTUK KEPENTINGAN INDIVIDUALISASI

Latar belakang: Sinar inframerah dan ultraviolet termasuk bagian dari gelombang elektromagnetik, yang dapat menampilkan invisible spectrum pada mata manusia. Oleh karena itu sinar inframerah dan ultraviolet sering dimanfaatkan dalam lingkup fotografi forensik, sebagai sumber cahaya alternatif (A...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RIZKY SUGIANTO PUTRI, 091414653006
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/53395/9/53395%20A.pdf
http://repository.unair.ac.id/53395/15/halaman%20depan.pdf
http://repository.unair.ac.id/53395/16/fulltext.pdf
http://repository.unair.ac.id/53395/17/daftar%20isi%20%26%20lampiran.pdf
http://repository.unair.ac.id/53395/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
id id-langga.53395
record_format dspace
spelling id-langga.533952017-07-04T18:36:37Z http://repository.unair.ac.id/53395/ DETEKSI KELAINAN PADA CRANIUM MANUSIA DALAM LINGKUP FOTOGRAFI FORENSIK DENGAN SINAR INFRAMERAH (IR), ULTRAVIOLET (UV), DAN CAHAYA NORMAL UNTUK KEPENTINGAN INDIVIDUALISASI RIZKY SUGIANTO PUTRI, 091414653006 RA1001-1171 Forensic medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine TR624-835 Applied photography Latar belakang: Sinar inframerah dan ultraviolet termasuk bagian dari gelombang elektromagnetik, yang dapat menampilkan invisible spectrum pada mata manusia. Oleh karena itu sinar inframerah dan ultraviolet sering dimanfaatkan dalam lingkup fotografi forensik, sebagai sumber cahaya alternatif (Alternate Light Source). Namun penggunaan kedua sinar tersebut masih terbatas pada beberapa objek, seperti kulit manusia, kain, kertas, dan tanah saja. Sebagai seorang Antropolog yang mempelajari bidang fotografi, pengembangan teknik ALS pada media lain, yakni tulang manusia dilakukan. Teknik ALS pada tulang masih belum banyak diteliti di luar negeri, dan belum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan: Pengembangan teknik ALS untuk mencari kelainan pada cranium manusia, dengan menggunakan modifikasi filter kamera DSLR. Bahan dan Metode: Bahan yang digunakan adalah: (1) 11 cranium manusia; (2) DSLR Nikon D3100; (3) filter ultraviolet (4) tripod Excell Platinum; (5) mini Studio dengan latar belakang hitam; (6) lampu neon ultraviolet; (7) lampu LED inframerah; (8) skala pengukuran; dan (9) clay hitam. Metode yang dilakukan adalah dengan mengambil foto dari 11 cranium dalam lima norma, yaitu norma frontalis, lateralis (kanan dan kiri), occipitalis, vertikalis, dan basilaris. Pengambilan foto dilakukan dengan memaparkan flash,sinar ultraviolet, dan sinar inframerah. Setelah itu foto disunting menggunakan program Adobe Photoshop, untuk diamati serta dianalisis lebih lanjut. Hasil dan Diskusi: Berdasarkan pengamatan pada 11 cranium, ditemukan sebanyak 32 temuan kelainan. Temuan tersebut meliputi: (1) kelainan pada cranium seperti porotic, truma, dan penipisan permukaan cranium; (2) kelainan pada gigi, seperti atrisi, karies, calculus; (3) perbedaan struktur permukaan cranium; (4) perbedaan warna cranium; (5) modifikasi tulang, seperti akibat aktifitas hewan, pengelupasan periosteum, pemotongan calvaria; dan (6) kontak dengan benda asing, seperti sisa kertas perekat, sisa bahan perekat, lem rekonstruksi, benang, dan pasir. Simpulan: Sinar inframerah dapat digunakan untuk mendeteksi 5 jenis kelainan, sedangkan sinar ultraviolet dapat digunakan untuk mendeteksi 9 jenis kelainan. Oleh karena itu sinar ultraviolet dinilai lebih unggul dari sinar inframerah, sebagai deteksi kelainan pada cranium dengan teknik ALS menggunakan modifikasi filter kamera. Kata Kunci: Antropologi forensik, cranium, fotografi forensik, kelainan cranium, sinar inframerah, sinar ultraviolet, sumber cahaya alternatif. 2016 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/53395/9/53395%20A.pdf text id http://repository.unair.ac.id/53395/15/halaman%20depan.pdf text id http://repository.unair.ac.id/53395/16/fulltext.pdf text id http://repository.unair.ac.id/53395/17/daftar%20isi%20%26%20lampiran.pdf RIZKY SUGIANTO PUTRI, 091414653006 (2016) DETEKSI KELAINAN PADA CRANIUM MANUSIA DALAM LINGKUP FOTOGRAFI FORENSIK DENGAN SINAR INFRAMERAH (IR), ULTRAVIOLET (UV), DAN CAHAYA NORMAL UNTUK KEPENTINGAN INDIVIDUALISASI. Thesis thesis, Universitas Airlangga. http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
topic RA1001-1171 Forensic medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine
TR624-835 Applied photography
spellingShingle RA1001-1171 Forensic medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine
TR624-835 Applied photography
RIZKY SUGIANTO PUTRI, 091414653006
DETEKSI KELAINAN PADA CRANIUM MANUSIA DALAM LINGKUP FOTOGRAFI FORENSIK DENGAN SINAR INFRAMERAH (IR), ULTRAVIOLET (UV), DAN CAHAYA NORMAL UNTUK KEPENTINGAN INDIVIDUALISASI
description Latar belakang: Sinar inframerah dan ultraviolet termasuk bagian dari gelombang elektromagnetik, yang dapat menampilkan invisible spectrum pada mata manusia. Oleh karena itu sinar inframerah dan ultraviolet sering dimanfaatkan dalam lingkup fotografi forensik, sebagai sumber cahaya alternatif (Alternate Light Source). Namun penggunaan kedua sinar tersebut masih terbatas pada beberapa objek, seperti kulit manusia, kain, kertas, dan tanah saja. Sebagai seorang Antropolog yang mempelajari bidang fotografi, pengembangan teknik ALS pada media lain, yakni tulang manusia dilakukan. Teknik ALS pada tulang masih belum banyak diteliti di luar negeri, dan belum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan: Pengembangan teknik ALS untuk mencari kelainan pada cranium manusia, dengan menggunakan modifikasi filter kamera DSLR. Bahan dan Metode: Bahan yang digunakan adalah: (1) 11 cranium manusia; (2) DSLR Nikon D3100; (3) filter ultraviolet (4) tripod Excell Platinum; (5) mini Studio dengan latar belakang hitam; (6) lampu neon ultraviolet; (7) lampu LED inframerah; (8) skala pengukuran; dan (9) clay hitam. Metode yang dilakukan adalah dengan mengambil foto dari 11 cranium dalam lima norma, yaitu norma frontalis, lateralis (kanan dan kiri), occipitalis, vertikalis, dan basilaris. Pengambilan foto dilakukan dengan memaparkan flash,sinar ultraviolet, dan sinar inframerah. Setelah itu foto disunting menggunakan program Adobe Photoshop, untuk diamati serta dianalisis lebih lanjut. Hasil dan Diskusi: Berdasarkan pengamatan pada 11 cranium, ditemukan sebanyak 32 temuan kelainan. Temuan tersebut meliputi: (1) kelainan pada cranium seperti porotic, truma, dan penipisan permukaan cranium; (2) kelainan pada gigi, seperti atrisi, karies, calculus; (3) perbedaan struktur permukaan cranium; (4) perbedaan warna cranium; (5) modifikasi tulang, seperti akibat aktifitas hewan, pengelupasan periosteum, pemotongan calvaria; dan (6) kontak dengan benda asing, seperti sisa kertas perekat, sisa bahan perekat, lem rekonstruksi, benang, dan pasir. Simpulan: Sinar inframerah dapat digunakan untuk mendeteksi 5 jenis kelainan, sedangkan sinar ultraviolet dapat digunakan untuk mendeteksi 9 jenis kelainan. Oleh karena itu sinar ultraviolet dinilai lebih unggul dari sinar inframerah, sebagai deteksi kelainan pada cranium dengan teknik ALS menggunakan modifikasi filter kamera. Kata Kunci: Antropologi forensik, cranium, fotografi forensik, kelainan cranium, sinar inframerah, sinar ultraviolet, sumber cahaya alternatif.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author RIZKY SUGIANTO PUTRI, 091414653006
author_facet RIZKY SUGIANTO PUTRI, 091414653006
author_sort RIZKY SUGIANTO PUTRI, 091414653006
title DETEKSI KELAINAN PADA CRANIUM MANUSIA DALAM LINGKUP FOTOGRAFI FORENSIK DENGAN SINAR INFRAMERAH (IR), ULTRAVIOLET (UV), DAN CAHAYA NORMAL UNTUK KEPENTINGAN INDIVIDUALISASI
title_short DETEKSI KELAINAN PADA CRANIUM MANUSIA DALAM LINGKUP FOTOGRAFI FORENSIK DENGAN SINAR INFRAMERAH (IR), ULTRAVIOLET (UV), DAN CAHAYA NORMAL UNTUK KEPENTINGAN INDIVIDUALISASI
title_full DETEKSI KELAINAN PADA CRANIUM MANUSIA DALAM LINGKUP FOTOGRAFI FORENSIK DENGAN SINAR INFRAMERAH (IR), ULTRAVIOLET (UV), DAN CAHAYA NORMAL UNTUK KEPENTINGAN INDIVIDUALISASI
title_fullStr DETEKSI KELAINAN PADA CRANIUM MANUSIA DALAM LINGKUP FOTOGRAFI FORENSIK DENGAN SINAR INFRAMERAH (IR), ULTRAVIOLET (UV), DAN CAHAYA NORMAL UNTUK KEPENTINGAN INDIVIDUALISASI
title_full_unstemmed DETEKSI KELAINAN PADA CRANIUM MANUSIA DALAM LINGKUP FOTOGRAFI FORENSIK DENGAN SINAR INFRAMERAH (IR), ULTRAVIOLET (UV), DAN CAHAYA NORMAL UNTUK KEPENTINGAN INDIVIDUALISASI
title_sort deteksi kelainan pada cranium manusia dalam lingkup fotografi forensik dengan sinar inframerah (ir), ultraviolet (uv), dan cahaya normal untuk kepentingan individualisasi
publishDate 2016
url http://repository.unair.ac.id/53395/9/53395%20A.pdf
http://repository.unair.ac.id/53395/15/halaman%20depan.pdf
http://repository.unair.ac.id/53395/16/fulltext.pdf
http://repository.unair.ac.id/53395/17/daftar%20isi%20%26%20lampiran.pdf
http://repository.unair.ac.id/53395/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681146881458044928