UJI EFEKTIVITAS INJEKSI ALENDRONAT PADA DEFECT TULANG AKIBAT OSTEOPOROSIS

Alendronat merupakan obat golongan bifosfonat yang digunakan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit osteoporosis pada wanita postmenopouse. Namun, alendronat oral dapat menimbulkan efek samping gangguan pada gastrointestinal dan osteonekrosis pada rahang serta bioavailabilitasnya rendah, maka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RIZKY ANANDYA
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/53659/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/53659/2/ff%20fk%2033%2016.pdf
http://repository.unair.ac.id/53659/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Alendronat merupakan obat golongan bifosfonat yang digunakan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit osteoporosis pada wanita postmenopouse. Namun, alendronat oral dapat menimbulkan efek samping gangguan pada gastrointestinal dan osteonekrosis pada rahang serta bioavailabilitasnya rendah, maka pada penelitian ini dilakukan formulasi sediaan alendronat dalam bentuk injeksi yang bekerja secara lokal. Selain berisi bahan aktif, sediaan injeksi ini juga berisi pembawa yaitu bovine hydroxyapatite dan gelatin dimana kedua pembawa ini selain mampu untuk menghantarkan alendronat namun juga mampu untuk mengisi defect tulang akibat osteoporosis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas sediaan injeksi alendronat pada fraktur akibat osteoporosis dengan menggunakan model yang tikus ovariektomi. Parameter yang digunakan adalah kadar ALP dalam darah dimana ALP adalah marker pertumbuhan tulang dan radiologi tulang menggunakan x-ray serta penglihatan secara visual pada tulang femur tikus. Hasil penelitian pada kadar ALP menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna pada masing-masing kelompok dimana rerata kadar ALP pada kelompok kontrol negatif sebesar 277,67 ± 46,090, pada kelompok kontrol positif sebesar 270,33 ± 189,716, pada kelompok BHAGel sebesar 406,33 ± 212,547 dan pada kelompok BHA-Gel Alendronat sebesar 325,00 ± 73,750. Pada hasil radiologi tulang dan pengamatan makroskopik, terlihat pada masing-masing kelompok masih terdapat defect namun defect pada kelompok kontrol negatif, kelompok BHA-Gel Alendronat dan kelompok BHA-Gel defect hampir tertutup tetapi pada kelompok kontrol positif defect masih ada. Hal ini karena pada kelompok kontrol positif terjadi penurunan pertumbuhan tulang akibat osteoporosis. Sedangkan defect yang masih ada pada kelompok BHA-Gel Alendronat disebabkan karena alendronat dapat memperlambat penyembuhan fraktur. Berdasarkan hasil yang sudah didapatkan menunjukkan bahwa sediaan injeksi alendronat belum terbukti secara signifikan memiliki efek terhadap pertumbuhan tulang pada defect tulang akibat osteoporosis.