ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MEMPREDIKSI DEFAULT lUSK OBLIGASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI OTC-FIS PERIODE 2000 - 2002

Berkembangnya pasar obligasi menyebabkan kebunihan informasi mengenai pengukuran risiko investasi menjadi sangat penting. Salah satu risiko yang dihadapi dalam berinvestasi di obligasi adalah risiko gagal bayar (Default Risk). Risiko gagal bayar (Default Risk) adalah risiko yang penting yang berhubu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MARINI TRI SUSILOWATI, 049916536
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2004
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/53692/1/B%2043-05.%20Sus%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/53692/
http:/lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Berkembangnya pasar obligasi menyebabkan kebunihan informasi mengenai pengukuran risiko investasi menjadi sangat penting. Salah satu risiko yang dihadapi dalam berinvestasi di obligasi adalah risiko gagal bayar (Default Risk). Risiko gagal bayar (Default Risk) adalah risiko yang penting yang berhubungan dengan obligasi. Jika penerbit mengalami kegagalan, maka investor akan menerima lebih keeil pada pengembalian atas obligasi tersebut. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengukur default risk telah dikembangkan oleh Altman. Model yang digunakan adalah analisis diskriminan yang telah dikenal dengan Altman Zseore untuk memprediksi kebangkrutan. Dengan teknik ini suatu perusahaan diberikan suatu score berdasarkan karakteristik keuangannya. Dan teknik ini bisa digunakan untuk memprediksi default risk berdasarkan variable-variabel rasio-rasio keuangan. Dalam penelitian ini, ada 21 rasio yang dianalisis meliputi 4 rasio likuiditas, 5 rasio solvabilitas, 7 rasio rentabilitas dan 5 rasiQ aktivitas. Dari 21 rasio ini digunakan uji-t untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata setiap rasio keuangan pada kelompok 1 obligasi default dan kelompok II obligasi tidak. default. Bila hasil signifikan < 0,05, maka rasio tersel;mt dinyatakan memenuhi syarat. Pada tahap ini ditemukan 15 rasio yang signifikan membedakan kelompok r dan n. Selanjutnya pada 15 rasio ini dilakukan analisis diskriminan untuk menyaring variabel-variabel bebas yang paling berperan dalam menentukan suatu obligasi default atau tidak default. Hasil dari analisis diskriminan ditemukan 3 rasio yang paling berperan dalam menentukan Suatu obligasi default atau tidak. default yaitu X7 (debt rasio), X20 (total assets turn over) dan Xl (working capital to total assets), Sehingga dapat disusun model diskriminan sebagai berikut: Z = 2,127 + 1,475 XI -4,529X7 + 1,282X2o Setelah disusun model diskriminan, dilakukan uji tingkat keakuratan persamaan diskriminan dengan menghitung nilai diskriminan untuk kelompok 1 dan kelompok II, yang kemudian digunakan untuk menghitung titik tengah dan diketahui titik tengah Z sebesar -0,0008. Setelah itu dihitung Zseore dari masing-masing obligasi untuk dapat diketahui hasil prediksi dan dibandingkan dengan keadaan masing-masing obligasi tabun 2003. dari sini dapat diketabui adanya kesalahan prediksi yaitu pada obligasi default yang diprediksi tidak default yaitu PT Semen Gresik Tbk .. Dari 18 sampel yang digunakan meliputi 9 sampel obligasi default dan 9 sampel obligasi tidak default, terjadi 1 kesalahan prediksi. Hal ini berarti tingkat keakuratan prediksi model diskriminan berkaitan dengan default risk obligasi perusahaan manufaktur di OTe-FIS sebesar 94% atau terjadi kesa}ahan prediksi sebesar6%