KASUS PENYAKIT KOLIBASILOSIS DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKSI AYAM PETELUR DI TUNAS MUDA FARM KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Penyakit kolibasilosis timbul akibat manajemen pemeliharaan atau kondisi lingkungan pemeliharaan yang kurang baik dan juga dapat timbul sebagai infeksi primer maupun infeksi sekunder. 2. Pada...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/53710/13/FV.KT.24-16%20Has%20k%20abstrak-ilovepdf-compressed.pdf http://repository.unair.ac.id/53710/14/FV.KT.24-16%20Has%20k-ilovepdf-compressed.pdf http://repository.unair.ac.id/53710/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penyakit kolibasilosis timbul akibat manajemen pemeliharaan atau
kondisi lingkungan pemeliharaan yang kurang baik dan juga dapat timbul
sebagai infeksi primer maupun infeksi sekunder.
2. Pada Tunas Muda Farm penyakit kolibasilosis ini disebabkan oleh
beberapa hal. Pertama, karena pembersihan tendon air minum pada
beberapa kandang yang tidak pernah dilakukan dan juga lembab sehingga
sangat potensial untuk keberadaan bakteri Eschericia coli. Kedua,
karena adanya infeksi primer dari penyakit pernapasan dan pencernaan
lainnya. Ketiga, karena gas amonia yang terhirup melalui saluran
pernapasan ayam sebagai akibat dari penumpukan kotoran ayam yang
tidak dibersihkan dan dibiarkan terlalu lama.
3. Penyakit kolibasilosis terbukti sangat berpengaruh terhadap produktifitas
telur.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan untuk Tunas Muda Farm adalah
sebagai berikut:
1. Pengendalian kolibasilosis hendaknya ditujukan pada perbaikan
manajemen yang meliputi sanitasi/desinfeksi, sistem perkandangan yang
baik, sumber air minum yang bebas bakteri, serta pengaturan pekerja
perlu dijaga secara ketat.
2. Pencegahan kolibasilosis melalui air minum dapat dilakukan dengan cara
pembersihan tendon air minum yang rutin, klorinasi pada air minum dan
bak penampungan, serta melakukan uji kualitas air minum peternakan
secara rutin untuk mendapatkan air minum yang bebas bakteri.
3. Pembersihan kotoran ayam yang ada di bawah kandang sebaiknya lebih
sering dilakukan sehingga tidak terjadi penumpukan kotoran ayam yang
dapat mengakibatkan peningkatan kadar amonia dalam udara di
lingkungan peternakan serta menimbulkan bau yang tidak sedap. |
---|