IDENTIFIKASI JAMUR PADA JAGUNG SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN DI PETERNAKAN TUNAS MUDA DESA TASIKMADU KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN

5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil laporan Tugas Akhir mengenai Identifikasi jamur pada jagung sebagai bahan baku pakan di Peternakan Tunas Muda, Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Adanya kandungan jamur yang terdapat dalam jagung sebagai...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SITI SUNDARI, 061310113029
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/53713/13/FV.KT.27-16%20Sun%20i%20abstrak-ilovepdf-compressed.pdf
http://repository.unair.ac.id/53713/14/FV.KT.27-16%20Sun%20i-ilovepdf-compressed.pdf
http://repository.unair.ac.id/53713/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil laporan Tugas Akhir mengenai Identifikasi jamur pada jagung sebagai bahan baku pakan di Peternakan Tunas Muda, Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Adanya kandungan jamur yang terdapat dalam jagung sebagai bahan baku pakan di peternakan Tunas Muda seperti Fusarium sp., Rhizopus sp., Aspergillus sp., Yeast. Diantara jamur yang ditemukan ada dua jenis jamur yang mengandung aflatoksin yaitu Fusarium sp. dan Aspergillus sp. Kandungan aflatoksin yang ditemukan pada jagung masih dalam kadar normal yaitu 50 ppb. Adanya aflatoksin dalam bahan baku pakan yang terkonsumsi oleh ternak dalam jumlah banyak akan meninbulkan gangguan penyakit pada ternak. 2. Penyebab tumbuhnya jamur pada jagung antara lain disebabkan oleh tidak dilakukannya pemeriksaan jamur pada jagung saat jagung dibeli, tidak adanya ventilasi dalam gudang, tercampurnya jagung yang sudah terkontaminasi oleh jamur dengan jagung yang lain, dan pengeringan yang belum maksimal. Selama penyimpanan populasi jamur semakin meningkat jika kondisi lingkungan yang mendukung berkembangnya jamur. 3. Pencegahan dan pengendalian kontaminasi jamur pada tempat-tempat tersebut perlu dilakukan dengan mengurangi kelembaban hingga di bawah 70%, jika kelembaban diatas 70% akan meningkatkan pertumbuhan jamur. Kadar air jagung yang aman untuk disimpan adalah 14%. Pada kadar air tersebut, jamur sulit tumbuh dan tidak menyebarkan spora . Pemberian ventilasi pada gudang juga akan mengurangi kelembaban dalam gudang. Akan tetapi di peternakan Tunas Muda dari hasil laboratorium 5 sampel jagung masih menunjukkan kadar air di atas 14%, hal ini akan menyebabkan jagung mudah terkontaminasi oleh spora jamur. 5.2. Saran Beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai masukan untuk peternakan ayam petelur Tunas Muda meliputi: 1. Menerapkan dan meningkatkan kebersihan gudang pakan agar terhindar dari jamur yang dapat mengkontaminasi bahan baku pakan. 2. Melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum jagung disimpan dalam gudang seperti kadar air dan adanya jamur. 3. Apabila ada jagung yang sudah terkontaminasi dengan jamur sebaiknya segera dipisahkan dengan jagung yang lainnya. 4. Pekerja di tempat penyimpanan pakan dan di peternakan hendaknya menggunakan masker agar terhindar dari cemaran jamur.