PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN AYAM BROILER DI PETERNAKAN BAPAK ERWIN BAGUS DESA BANDARASRI KECAMATAN NGORO KABUPATEN MOJOKERTO
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap pertambahan berat badan ayam broiler di peternakan ayam broiler daerah desa Bandarasri Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Komposisi rans...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/53734/13/FV.KT.31-16%20Avi%20p%20abstrak-ilovepdf-compressed.pdf http://repository.unair.ac.id/53734/14/FV.KT.31-16%20Avi%20p-ilovepdf-compressed.pdf http://repository.unair.ac.id/53734/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan mengenai pengaruh
frekuensi pemberian pakan terhadap pertambahan berat badan ayam broiler di
peternakan ayam broiler daerah desa Bandarasri Kecamatan Ngoro Kabupaten
Mojokerto, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Komposisi ransum sebagian besar terdiri dari jagung, katul, bungkil
kedelai, dan lain lain. Nutrisi yang terkandung dalam ransum adalah
semuanya yang dibutuhkan untuk menghasilkan daging yang bagus dan
menaikkan berat badan ayam broiler sampai masa panen berlangsung.
2. Untuk Sistem pemberian pakan, yang digunakan adalah single feeding
system. Sistem tersebut menggunakan full ransum starter (untuk umur 0-21
hari) sampai masa panen. Cara ini digunakan agar bisa menghemat
pengeluaran biaya untuk ransum karena tidak perlu mengganti lagi untuk
umur 21 hari dan seterusnya.
3. Frekuensi pemberian pakan ayam broiler pada umur 0-7 hari atau dengan
kata lain fase starter, pakan diberikan secara terus menerus ketika pakan
sudah habis pada tempat pakan dengan sedikit demi sedikit dan tidak
terlalu banyak serta per hari bisa mencapai 10x pemberian pakan. Pada
fase finisher (umur 28 hari sampai panen), pakan diberikan 3 kali sehari
dengan presentase 30% pada pagi hari, 50% pada sore hari dan 20% pada
malam hari. Pertambahan berat badan tiap minggu di ketahui dengan cara
menyampling yakni dengan menimbang beberapa ekor saja yang terdiri
dari betina dan pejantan dengan perbandingan 2:1 agar hasil penimbangan
yang diperoleh tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan.
4. Hasil dari perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio), angka yang
diperoleh adalah 1,74. Dapat disimpulkan bahwa peternakan tersebut
menghabiskan 1,74 kg pakan untuk menghasilkan daging sebesar 1,85 kg
per ekor dalam waktu 35 hari.
5.2 Saran
Beberapa saran yang bisa dijadikan sebagai masukan pada peternakan ayam
broiler di daerah desa Bandarasri Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto antara
lain adalah :
1. Sistem pemberian pakan dari single feeding system dialihkan ke double
feeding system agar bobot yang dihasilkan lebih optimal dari sebelumnya.
2. Untuk kontrol berat badan, lebih baik menggunakan timbangan dengan
model digital yang sangat sensitive atau timbangan gantung dengan berat
maksimal 2kg.
3. Memberikan beberapa wawasan pada anak kandang agar tidak terlambat
memberi makan dan mengerti cara memberi makan sesuai frekuensi yang
telah ditentukan pada recording. |
---|