PENGAMATAN LAMA DAYS OPEN PADA SAPI LIMOUSIN DI UNIT PELAKSANAAN TEKNIS DAERAH BUDIDAYA TERNAK DINAS PETERNAKAN KABUPATEN PASURUAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan kegiatan praktek kerja lapangan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Lama Days Open post partus Di Unit Pelaksana Daerah Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan sebanyak 11 kejadian. Dan berdasarkan data rekording dari tahun 2015 sampai tahun 2016, dapat diketahui b...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RUDI DWI SUPRANTO, 061310113050
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/53743/1/FV.KT.36-16%20Sup%20p%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/53743/2/FV.KT.36-16%20Sup%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/53743/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:5.1 Kesimpulan Berdasarkan kegiatan praktek kerja lapangan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Lama Days Open post partus Di Unit Pelaksana Daerah Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan sebanyak 11 kejadian. Dan berdasarkan data rekording dari tahun 2015 sampai tahun 2016, dapat diketahui bahwa kejadian post partus mempengaruhi keberhasilan inseminasi buatan, yang dapat ditinjau dari data days open pada hari ke 41, 42, 43, 44 dan 45. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan tentang Days Open dalam berbagai literatur atau sumber bahwa jarak IB terbaik setelah partus yaitu 40-45hari. 5.2 Saran Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka disarankan untuk lebih memperhatikan Kesehatan reproduksi ternak.Upayakan yang dapat dilakukan agar tidak terjadi infeksi post partus pada ternak, meliputi: 1. Perlunya penyuluhan untuk meningkatkan ketrampilan dan kesadaran bagi para peternak akan teknik berternak, pengetahuan umum tanda-tanda adanya gangguan reproduksi dan pengetahuan umum akan pengaruh yang ditimbulkan. Agar peternak dapat mengenal adanya infeksi pada ternak dan segera melaporkan pada petugas kesehatan hewan. 2. Menyelengarakan sanitasi yang tinggi dari kandang 3. Penggelolaan uterus setelah melahirkan,sanitasi lingkungan khususnya kandang pada waktu melahirkan dan setelah melahirkan. 4. Peralatan pertolongan kelahiran harus dalam kondisi steril dan menggunakan anti septik sebelum melakukan pertolongan kelahiran. 5. Peralatan inseminasi buatan harus dalam kondisi steril.