INDEKS PREDIKTIF KEJADIAN SCHISTOSOMIASIS BERBASIS PERILAKU MASYARAKAT DI DATARAN TINGGI LINDU KABUPATEN SIGI
Schistosomiasis atau disebut juga demam keong merupakan penyakit parasitik yang disebabkan oleh infeksi cacing trematoda dari genus Schistosoma japonica Sp (blood fluke) baik itu oleh cacing jantan maupun darah vena kandung cacing betina yang hidup dalam pembuluh darah vena mesenterica atau pembu...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/53808/13/TEP%2002-16%20Akb%20i%20abstrak-ilovepdf-compressed.pdf http://repository.unair.ac.id/53808/25/TEP_02-16_Akb_i-ilovepdf-compressed.pdf http://repository.unair.ac.id/53808/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Schistosomiasis atau disebut juga demam keong merupakan penyakit parasitik
yang disebabkan oleh infeksi cacing trematoda dari genus Schistosoma japonica Sp
(blood fluke) baik itu oleh cacing jantan maupun darah vena kandung cacing betina
yang hidup dalam pembuluh darah vena mesenterica atau pembuluh kemih. Hospes
perantaranya yaitu keong Oncomelania hupensis lindoensis. Penyakit ini merupakan
penyakit zoonosis sehingga sumber penular tidak hanya pada penderita manusia saja
tetapi semua hewan mamalia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan indeks
prediktif kejadian Schistosomiasis berbasis perilaku masyarakat di Dataran Tinggi
Lindu Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian adalah studi
epidemiologi observasional analitik dengan pendekatan metode case control. Besar
sampel pada penelitian ini 82 orang yaitu 41 kasus dan 41 kontrol dengan metode
pengambilan sampel Simple Random Sampling. Hasil penelitian ini terdapat delapan
variabel kandidat yang akan dilanjutkan pada regresi logistik ganda yaitu: tingkat
pendidikan (p value = 0,065), pekerjaan ( p value = 0,165), riwayat Schistosomiasis (p
value = 0,045), penggunaan jamban (p value = 0,043), penggunaan sumber air (p value
= 0,000), melewati daerah fokus (p value = 0,016), penggunaan alat pelindung diri (p
value = 0,002) dan kebiasaan beraktivitas di sungai/parit (p value = 0,000). Hasil akhir
diperoleh indeks prediktif kejadian Schistosomiasis berbasis perilaku masyarakat
diperoleh (-2,780 + 2,322*Penggunaan sumber air (Buruk) + 1,773*Kebiasaan
beraktivitas di sungai/parit (Ya) + 1,486*Melewati daerah fokus (Ya) +
1,419*Penggunaan alat pelindung diri (Tidak pakai). Dengan adanya indeks prediktif
kejadian Schistosomiasis yang diperoleh pada penelitian ini dapat digunakan sebagai
alat ukur untuk membantu petugas kesehatan dalam melakukan kegiatan skrining
sehingga dapat menekan penyebaran penularan penyakit Schistosomiasis dan
melakukan pencegahan sejak dini.
Kata kunci: Indeks, Schistosomiasis, Perilaku Masyarakat, Lindu |
---|