UJI HAYATI Bacillus sphaericus H-5a5b SEBAGAI BIOINSEKTISIDA TERHADAP LARVA Aedes aegypti L
Di Indonesia penyakit demam berdarah, yang disebabkan oleh virus Dengue, terutama ditularkan oleh nyamuk Aedes ae8Ypti. Usaha-usaha preventif untuk mengendalikan vektor demam berdarah tersebut, antara lain dapat menggunakan mikroba yang bersifat entomopatogenik. terutama basili pembentuk spora. Sala...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
1995
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/53810/1/kk%20mpb%20474.95%20set%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/53810/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Di Indonesia penyakit demam berdarah, yang disebabkan oleh virus Dengue, terutama ditularkan oleh nyamuk Aedes ae8Ypti. Usaha-usaha preventif untuk mengendalikan vektor demam berdarah tersebut, antara lain dapat menggunakan mikroba yang bersifat entomopatogenik. terutama basili pembentuk spora. Salah satu basili tersebut adalah 8acitt~ sphaeric~s H-5a5b.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai LC50 dan LT50 8. sphaeric~ H-5a5b terhadap masing-masing larva instar II dan instar II nyamuk Ae. ae8Ypti. Selain itu untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai LC50 dan LT50 tersebut pada masing-masing larva instar II dan instar III.
Penelitian lnl dilakukan di dalam kondisi laboratorium. Larva uji diperoleh dari hasil rearina di laboratorium, sedangkan 8acitt~ sphaeric~ H-5a5b diperoleh dari Vector Controle Research Centre, India. Penentuan LC50 dan LT50 (95% CL) berdasarkan analisis probit dari hasil uji hayati 8acitt~ sphaeric~ H-5a5b terhadap larva nyamuk.
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa larva instar II mempunyai LC50 (95% CL) 0,0377 (0,0217-0.0655) mg/L dan LT50 (95% CL) 7,4848 (6.4341-8,7076) jam pada konsentrasi 5 mg/L serta 6,8350 (5,8897-7,9323) jam pada konsentrasi 25 mg/L. Larva instar III mempunyai LC50 (95% CL) 0,3295 (0,2005-0,5418) mg/L dan LT50 (95% CL) 12,7098 (11,1591-14,4764) jam pada konsentrsi 5 mg/L serta 9,9935 (8,8179-11,3260) jam pada konsentrsi 25 mg/L. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai LC50 dan LT50 pada masing-masing larva instar II dan instar III nyamuk
Ae. ae8Ypti. |
---|