SISTEM AKUNTANSI PENAGIHAN PIUTANG (KLAIM) PASIEN RAWAT JALAN DARI ASURANSI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL PADA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA

3.1 Simpulan Rumah Sakit Universitas Airlangga merupakan salah satu instalasi pelayanan jasa kesehatan bagi masyarakat yang memberikan pelayanan dalam bentuk asuransi BPJS kepada masyarakat. Rumah Sakit Universitas Airlangga merupakan rumah sakit kelas C yang menjadi rujukan dari puskesmas dan k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HANNY RIZKY MAULIDIYA, 041310113085
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2016
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/53896/2/FV.A.45%20-16%20Mau%20s.pdf
http://repository.unair.ac.id/53896/1/FV.A.45%20-16%20Mau%20s%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/53896/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:3.1 Simpulan Rumah Sakit Universitas Airlangga merupakan salah satu instalasi pelayanan jasa kesehatan bagi masyarakat yang memberikan pelayanan dalam bentuk asuransi BPJS kepada masyarakat. Rumah Sakit Universitas Airlangga merupakan rumah sakit kelas C yang menjadi rujukan dari puskesmas dan klinik (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) di wilayah Surabaya. Dengan adanya asuransi BPJS, maka Rumah Sakit Universitas Airlangga tidak langsung menerima pembayaran tunai atas pelayanan jasa kesehatan yang telah diberikan. Rumah Sakit Universitas Airlangga akan menerima pembayaran di masa datang, sehingga timbullah piutang pelayanan asuransi BPJS. Sistem klaim atas piutang merupakan faktor penting yang mempengaruhi pendapatan rumah sakit, terutama piutang dari asuransi BPJS.Berdasarkan pembahasan yang telah penulis jelaskan, dapat diketahui bahwa pengendalian internal terhadap sistem akuntansi penagihan piutang pasien rawat jalan dari BPJS di Rumah Sakit masih cenderung lemah. Meskipun terdapat beberapa kelebihan antara lain: adanya pembatasan akses pegawai; dokumen-dokumen telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang; dan semua tahap transaksi dilakukan oleh berbagai unit organisasi. Namun, masih terdapat beberapa kelemahan antara lain: belum adanya fungsi akuntansi yang menyelenggarakan pencatatan transaksi; tidak semua dokumen dibuat rangkap dan bernomor urut tercetak sehingga tidak memungkinkan adanya cross check antar unit; adanya berkas pasien yang tidak lengkap atau hilang sehingga memperlambat proses pengklaiman piutang BPJS; dan pelayanan pendaftaran pasien yang terhambat karena SIM RSUA bermasalah. Adanya kelemahan-kelemahan tersebut dapat mempengaruhi aktivitas Rumah Sakit Universitas Airlangga secara keseluruhan karena jumlah piutang yang tergolong cukup material. Apabila pengajuan klaim terlambat, maka pembayaran piutang oleh BPJS juga tidak tepat waktu sehingga mempengaruhi arus kas Rumah Sakit Universitas Airlangga. 3.2 Saran Berdasarkan kelemahan pengendalian internal di Rumah Sakit Universitas Airlangga, berikut ini adalah saran-saran perbaikan yang diberikan oleh penulis untuk meningkatkan pengendalian internal rumah sakit dan mengoptimalkan penagihan piutang Rumah Sakit Universitas Airlangga kepada BPJS. 1. Pembentukan bagian akuntansi. 2. Dokumen-dokumen dibuat rangkap dan bernomor urut tercetak. 3. Pemeriksaan kelengkapan berkas oleh setiap unit. 4. Melakukan maintenance terhadap server Universitas Airlangga secara teratur.