PENGARUH MINYAK ATSIRI TEMU HITAM (Curcuma aeruginosa Roxb.) TERHADAP BIAKAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO

Adanya perkembangan industri obat modern yang semakin meningkat, tidak berarti meninggalkan pengobatan seeara tradisional. Bahkan dewasa ini peman~aatan potensi ~lora berkhasiat obat semakin populer dan dikembangkan, didukung kelebihan-kelebihan pengobatan tradisional yang bersi~at alamiah dan e~ek...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dwirini Kartikasari, 088910581
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1995
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/53902/1/kk%20mpb%20475.95%20kar%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/53902/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Adanya perkembangan industri obat modern yang semakin meningkat, tidak berarti meninggalkan pengobatan seeara tradisional. Bahkan dewasa ini peman~aatan potensi ~lora berkhasiat obat semakin populer dan dikembangkan, didukung kelebihan-kelebihan pengobatan tradisional yang bersi~at alamiah dan e~ek negati~nya yang sangat keeil dibanding obat-obatan sintetis. Penelitian ini ber-tujuan untuk mengetahui e~ek antibakteri minyak atsiri temu hitam dan pengaruh peningkatan konsentrasinya terhadap diameter zona hambatan yang terbentuk pada biakan bakteri. Diasumsikan bahwa minyak atsiri temu hitam mengandung zat akti~ curC"UlnCt yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Seperti yang disebutkan oleh Sri Mulyani (1988), minyak atsiri temu hitam mempunyai komponen penyusun antara lain sineol, kam~en, germakon, dan eureuma/eureumanolide yang berperan akti~ sebagai penghambat pertumbuhan bakteri. Yaitu mempunyai aktivitas enzim dalam metabolisme sel bakteri dan menghambat sintesis protein bakteri. Bakteri yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah Staphylococcus aureus dat-i kelopok gr-am positi~ dan Shisel.l.a dysenteri~ dar-i kelompok gt-am negati~. Sedang metode yang digunakan adalah metode sumuran agar (wells method) yang termasuk dalam metode penyebaran/ di~usi. Hasil yang diperoleh adalah terbentuknya zona hambatan pada biakan bakteri, yaitu daerah jernih disekeliling lubang perlakuan. Kesimpulan yang diperoleh, minyak atsiri temu hitam dapat menghambat pertumbuhan bak tet-i Staphylococcus Qureus dan Shisella dysenteri~ seeara in vitro. Dan dari hasil analisa data, ditarik kesimpulan bahwa zona hambatan pertumbuhan bakteri bertambah lebar pada pember ian minyak atsiri dengan konsentrasi yang makin meningkat.