PROFlL ANAK DISKALKULIA USIA 1-12 TAHUN D1 LEMBAGA PENDlDlkAN MANDIRI SURABAVA: SEBUAH STUDI KASUS

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Tiga dari keempat subjek, yaitu S2, S3, dan S4 memiliki skor skala performance yang lebih rcndah dibandingkan skor verbal pada tes WISe 2. Tes Bender Gestalt mcngungkapkan bahwa terdapat indikator kerusakan kogni...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: AUTIN EPRIASTIN, 119918389
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2004
Subjects:
Online Access:http://repository.unair.ac.id/54122/1/KK%20A%20021%2004%20Epr%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/54122/
http:/lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Tiga dari keempat subjek, yaitu S2, S3, dan S4 memiliki skor skala performance yang lebih rcndah dibandingkan skor verbal pada tes WISe 2. Tes Bender Gestalt mcngungkapkan bahwa terdapat indikator kerusakan kognitif pada tiga subjek, yaitu S2, S3, dan S4. Selain ito, hasil tes S2 dan . S3 menunjukkan kemampuan integrasi visual motorik yang rendah. J. Kesulitan belajar matematika S1 dan S4 terletak pada keterampilan linguistik, matematika, dan atensional. Kesulitan be1ajar matematika S2 dan S3 terletak pada keterampilan linguistik dan matematika. 4. Ada beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab kesulitan belajar matematika pada su~ick, yaitu faktor organis (S2, S3, S4), gangguan perkembangan motorik (82, 83, S4), pembelajaran yang kurang optimal (S 1, S3, S4), dan gizi (S I, S3) 5. Permainan motorik yang dilakukan subjek (S2, S3, S4) dapat meningkatkan konsentrasi subjek sehingga perhatian atau atensi mereka terhadap pelajaran meningkat. Hal tersebut membantu peningkatan kemampuan matematika su~iek.